Pembangunan Jalan Mendesak
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Syahrul M Pasaribu; dan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Sukran Tanjung, mendesak pemerintah pusat mempercepat pembangunan koridor jalan nasional di wilayah barat Sumatera Utara (Sumut).
Desakan itu mereka sampaikan saat bertemu direktur program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) di Batangtoru, Kamis (29/1). Dalam pertemuan tersebut, Syahrul dan Sukran meminta pembangunan jalan di daerah masing-masing segera direalisasikan pada tahun ini.
Syahrul secara khusus berharap pembangunan jalan nasional Pantai Barat, dari Raniate, Kecamatan Angkola Sangkunur, menuju Batumundom, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) segera terwujud tahun ini.
“Hasil pertemuan tadi, pembangunan Jalinsum Raniate- Batumundom dikerjakan tahun ini, dan anggarannya ditampung dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)-Perubahan,” ujar Syahrul ketika ditemui setelah pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan itu, Syahrul juga mendesak percepatan pembangunan realisasi jalan lintas Sumaters (Jalinsum) Batu Jomba, Kecamatan Sipirok, Tapsel, yang anggarannya sudah ditampung sebesar Rp20 miliar di APBN. Selain itu, pembangunan Jalinsum mulai batas Tapteng-Tapsel sampai batas Kota Padangsidimpuan.
Selanjutnya, Simirik, Tapsel-Tapanuli Utara dan Pal XI-Pa-danglawas Utara. Dia menjelaskan, sejak 2012-2014, Pemkab Tapsel telah berupaya menyisihkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni untuk memperlebar koridor sejumlah jalan nasional.
Anggaran itu untuk pemangkasan kiri kanan bukit yang dilewati ruas jalan nasional. “Tujuannya untuk memudahkan beban tugas pusat nantinya dalam hal pembebasan tanah sepanjang ruas jalan nasional,” ujar Syahrul.
Plt Bupati Tapteng, Sukran Tanjung, juga berharap agar ruas Jalan Nasional Tapteng mulai dari batas Sibolga-Tapteng hingga batas Tapteng- Tapsel dapat diwujudkan pada tahun ini. “Hasil pertemuan tadi, perbaikan dan pelebaran ruas Jalan Nasional Tapteng diselesaikan dalam jangka 2,5 tahun, dengan sistem multiyears dan anggaran Rp360 miliar,” ujarnya kepada wartawan.
Sementara Direktur Program dari Kementerian PU-Pera, Haris Batubara, mengatakan, pengerjaan jalan nasional di wilayah Tapsel dan Tapteng, termasuk Kabupaten Madina, menjadi agenda khusus untuk segera direalisasikan. Berbagai usaha dan program sudah dilakukan, salah satunya melakukan survei langsung ke daerah- daerah itu.
Pemerintah pusat akan menyiapkan dana besar untuk pembangunan koridor jalan nasional di dua daerah tersebut. Menurut Haris, tim akan membawa hasil survei mereka selama sepekan di Tabagsel ke Kementerian PU-Pera, sehingga dimasukkan dalam rancangan rencana strategis pembangunan sebelum dituangkan ke dalam rencana pembangunan jangka menengah.
“Hasil survei ini sangat menentukan seperti besaran anggaran karena akan ada kajian seperti bagaimana menurunkan waktu tempuh dan mempercepat kecepatan. Artinya, itu bisa dicapai dengan kondisi jalan yang baik dan lebar,” katanya.
Zia ul Haq Nasution
Desakan itu mereka sampaikan saat bertemu direktur program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) di Batangtoru, Kamis (29/1). Dalam pertemuan tersebut, Syahrul dan Sukran meminta pembangunan jalan di daerah masing-masing segera direalisasikan pada tahun ini.
Syahrul secara khusus berharap pembangunan jalan nasional Pantai Barat, dari Raniate, Kecamatan Angkola Sangkunur, menuju Batumundom, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) segera terwujud tahun ini.
“Hasil pertemuan tadi, pembangunan Jalinsum Raniate- Batumundom dikerjakan tahun ini, dan anggarannya ditampung dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)-Perubahan,” ujar Syahrul ketika ditemui setelah pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan itu, Syahrul juga mendesak percepatan pembangunan realisasi jalan lintas Sumaters (Jalinsum) Batu Jomba, Kecamatan Sipirok, Tapsel, yang anggarannya sudah ditampung sebesar Rp20 miliar di APBN. Selain itu, pembangunan Jalinsum mulai batas Tapteng-Tapsel sampai batas Kota Padangsidimpuan.
Selanjutnya, Simirik, Tapsel-Tapanuli Utara dan Pal XI-Pa-danglawas Utara. Dia menjelaskan, sejak 2012-2014, Pemkab Tapsel telah berupaya menyisihkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni untuk memperlebar koridor sejumlah jalan nasional.
Anggaran itu untuk pemangkasan kiri kanan bukit yang dilewati ruas jalan nasional. “Tujuannya untuk memudahkan beban tugas pusat nantinya dalam hal pembebasan tanah sepanjang ruas jalan nasional,” ujar Syahrul.
Plt Bupati Tapteng, Sukran Tanjung, juga berharap agar ruas Jalan Nasional Tapteng mulai dari batas Sibolga-Tapteng hingga batas Tapteng- Tapsel dapat diwujudkan pada tahun ini. “Hasil pertemuan tadi, perbaikan dan pelebaran ruas Jalan Nasional Tapteng diselesaikan dalam jangka 2,5 tahun, dengan sistem multiyears dan anggaran Rp360 miliar,” ujarnya kepada wartawan.
Sementara Direktur Program dari Kementerian PU-Pera, Haris Batubara, mengatakan, pengerjaan jalan nasional di wilayah Tapsel dan Tapteng, termasuk Kabupaten Madina, menjadi agenda khusus untuk segera direalisasikan. Berbagai usaha dan program sudah dilakukan, salah satunya melakukan survei langsung ke daerah- daerah itu.
Pemerintah pusat akan menyiapkan dana besar untuk pembangunan koridor jalan nasional di dua daerah tersebut. Menurut Haris, tim akan membawa hasil survei mereka selama sepekan di Tabagsel ke Kementerian PU-Pera, sehingga dimasukkan dalam rancangan rencana strategis pembangunan sebelum dituangkan ke dalam rencana pembangunan jangka menengah.
“Hasil survei ini sangat menentukan seperti besaran anggaran karena akan ada kajian seperti bagaimana menurunkan waktu tempuh dan mempercepat kecepatan. Artinya, itu bisa dicapai dengan kondisi jalan yang baik dan lebar,” katanya.
Zia ul Haq Nasution
(ftr)