Polres Mura Siap Bantu Penyidikan Upal di Jember

Selasa, 27 Januari 2015 - 21:58 WIB
Polres Mura Siap Bantu Penyidikan Upal di Jember
Polres Mura Siap Bantu Penyidikan Upal di Jember
A A A
MUARABELITI - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Musi Rawas (Mura) siap membantu para penyidik Polres Jember, Provinsi Jawa Timur (Jatim) terkait tertangkapnya oknum guru honorer Kabupaten Muratara dalam sindikat uang palsu.

Kapolres Kabupaten Mura, AKBP Nurhadi Handayani mengatakan, pihaknya siap membantu proses penyidikan yang dilakukan terkait tertangkapnya tersangka Aman oleh aparat Polres Jember Jawa Timur dalam peredaran uang palsu sebesar Rp12,2 miliar.

"Bantuan tentu diberikan Polres Mura jika penyidik Polres Jember ke lokasi rumah tersangka Aman di Kabupaten Muratara," jelas Nurhadi.

Dia menjelaskan, pihaknya tetap terbuka dan membantu ketika penyidik ke Polres Mura. "Untuk teknis nantinya langsung ke penyidik Polres Jember. Sebab, tersangka Aman tertangkap di sana," ujarnya.

Nurhadi menambahkan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait peredaran uang palsu di Kabupaten Mura dan Kabupaten Muratara. Diimbau masyarakat segera melaporkan ke aparat kepolisian jika ditemukan upal beredar.

Sementara itu, pasca tertangkapnya oknum guru honorer Kabupaten Muratara terkait sindikat upal di Jatim.

Tidak ada seorangpun pejabat Pemkab Muratara yang berkomentar termasuk Kadisdik Muratara, Firdaus. Ketika dihubungi telepon selularnya tidak aktif.

Sedangkan, Sekretaris Desa (Sekdes), Lesung Batu Muda, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara, Sopyan mengaku tidak percaya dan tidak menyangka sosok Amantubillah yang sempat menjadi warganya melakukan tersangka penyebaran uang palsu (Upal).

"Benar Amantubillah pernah berdomisili di desa kita ini. Tetapi sudah puluhan tahun meninggalkan desa ini. Dan saya tak menyangka karena sifat Amantubillah orangnya religius dan bermasyarakat," kata Sopyan.

Menurutnya, sebagai perangkat desa sangat berat menunjukkan kediaman orang tua Amantubilllah.

Karena kondisinya kurang tepat, apa lagi ayah dari tersangka Amantubillah lagi sakit. Takutnya nanti kedua orang tua tersangka terasa terganggu.

"Setahu saya Amantubillah itu orangnya pendiam dan tidak banyak tingkah. Bahkan guru agama di desa ini. Nah, sejak menikah dia (Amantubillah) meninggalkan desa ini dan tidak tau kemana domisilinya," timpalnya.

Sementara, Gadis, saudara kandung Amantubillah mengatakan, dirinya belum mengetahui adanya kejadian yang menimpa adiknya tersebut. Namun, informasi diperoleh dari televisi.

"Untuk permasalahan itu saya tidak tahu. Karena. Senin 26 Januari sekitar pukul 13.30 WIB. Adik saya itu (Amantubillah) menelpon dan berkomunikasi," kata Gadis.

Menurut Gadis memang banyak warga ke rumah menanyakan hal itu tetapi sebagai keluarga belum mengetahui.

Sepengetahuan dirinya bahwa adiknya tersebut mengajar di salah satu SMP Kecamatan Singkut, Kabupaten Surulangun, Provinsi Jambi.

"Setahu saya adik itu sudah menikah tetapi dirinya tidak pernah menceritakan tentang upal itu. Dan Amantubillah anak bungsu dari 7 bersaudara. Sekarang sudah menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dan menempuh pendidikan S2," pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1136 seconds (0.1#10.140)