Tembok Sekolah Ambruk, 7 Siswa MIN Kauman Patah Tulang
A
A
A
JOMBANG - Tembok lantai dua gedung Madrasah Ibtidaiyah Negeri (setingkat Sekolah Dasar) Kauman, Kota Jombang, Jawa Timur, ambruk dan menimpa tujuh orang siswa yang sedang berada dalam gedung.
Akibat kejadian itu, tujuh orang siswa menderita luka-luka akibat terkena runtuhan tembok sekolah mereka. Ketujuh korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
Empat siswa di antaranya dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) dan dua siswa lainnya, dilarikan ke RSUD Jombang. Ketujuh siswa tersebut menderita luka bervariasi, dua di antaranya mengalami patah tulang tangan, dan kaki.
Misbah Ilmi Farhan, salah satu siswa yang menjadi korban mengaku, peristiwa tersebut terjadi saat dia dan teman-temannya sedang asyik ngobrol di sudut lantai dua sekolah yang belum selesai dibangun.
Tanpa diduga, tembok dan lantai dua disudut bangunan ambruk sehingga para siswa terjatuh dari ketinggian empat meter. Runtuhan tembok dan lantai dua itu juga menimpa beberapa siswa lain yang berada di bawahnya.
Banyaknya jumlah siswa yang menjadi korban dan dilarikan ke rumah sakit membuat para orangtua yang mendengar peristiwa tersebut panik, lalu berdatangan ke sekolah.
Mereka menyayangkan proses pembangunan gedung yang terkesan asal-asalan, seperti tanpa menggunakan besi untuk memperkuat tembok di sudut lantai.
Para orangtua siswa mendesak, sekolah maupun pelaksana proyek bertanggungjawab atas peristiwa itu. Mereka juga meminta, pembangunan gedung sekolah ditinjau kembali agar tidak memakan korban lainnya.
Akibat kejadian itu, tujuh orang siswa menderita luka-luka akibat terkena runtuhan tembok sekolah mereka. Ketujuh korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
Empat siswa di antaranya dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) dan dua siswa lainnya, dilarikan ke RSUD Jombang. Ketujuh siswa tersebut menderita luka bervariasi, dua di antaranya mengalami patah tulang tangan, dan kaki.
Misbah Ilmi Farhan, salah satu siswa yang menjadi korban mengaku, peristiwa tersebut terjadi saat dia dan teman-temannya sedang asyik ngobrol di sudut lantai dua sekolah yang belum selesai dibangun.
Tanpa diduga, tembok dan lantai dua disudut bangunan ambruk sehingga para siswa terjatuh dari ketinggian empat meter. Runtuhan tembok dan lantai dua itu juga menimpa beberapa siswa lain yang berada di bawahnya.
Banyaknya jumlah siswa yang menjadi korban dan dilarikan ke rumah sakit membuat para orangtua yang mendengar peristiwa tersebut panik, lalu berdatangan ke sekolah.
Mereka menyayangkan proses pembangunan gedung yang terkesan asal-asalan, seperti tanpa menggunakan besi untuk memperkuat tembok di sudut lantai.
Para orangtua siswa mendesak, sekolah maupun pelaksana proyek bertanggungjawab atas peristiwa itu. Mereka juga meminta, pembangunan gedung sekolah ditinjau kembali agar tidak memakan korban lainnya.
(san)