Demam Berdarah Serang 116 Anak di Nganjuk
A
A
A
NGANJUK - Tak hanya di RSUD Kertosono, penderita demam berdarah yang dilarikan ke RSUD Kota Nganjuk, Jawa Timur, ternyata juga melonjak mencapai 116 anak.
Dari jumlah tersebut, satu anak di antaranya meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia akibat serangan demam berdarah, kini bertambah satu lagi menjadi dua anak.
Anak pertama yang menjadi korban berusia 13 tahun, asal Desa Sumbengko, Kecamatan Sukomoro. Sedangkan yang kedua, berusia enam tahun, asal Desa Trayang, Kecamatan Ngronggot, Nganjuk.
Dari ratusan anak yang dirawat di RSUD Nganjuk, mayoritas kondisinya sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang. Namun, sebagian masih membutuhkan perawatan intensif.
Untuk mengantisipasi agar tidak kembali menelan korban jiwa, RSUD Nganjuk mengimbau masyarakat agar waspada dan segera memeriksakan anaknya ke dokter jika mengalami gejala panas tinggi.
Sebab dalam kondisi seperti sekarang, gejala panas patut dicurigai sebagai serangan demam berdarah agar penanganannya tidak terlambat.
Dari jumlah tersebut, satu anak di antaranya meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia akibat serangan demam berdarah, kini bertambah satu lagi menjadi dua anak.
Anak pertama yang menjadi korban berusia 13 tahun, asal Desa Sumbengko, Kecamatan Sukomoro. Sedangkan yang kedua, berusia enam tahun, asal Desa Trayang, Kecamatan Ngronggot, Nganjuk.
Dari ratusan anak yang dirawat di RSUD Nganjuk, mayoritas kondisinya sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang. Namun, sebagian masih membutuhkan perawatan intensif.
Untuk mengantisipasi agar tidak kembali menelan korban jiwa, RSUD Nganjuk mengimbau masyarakat agar waspada dan segera memeriksakan anaknya ke dokter jika mengalami gejala panas tinggi.
Sebab dalam kondisi seperti sekarang, gejala panas patut dicurigai sebagai serangan demam berdarah agar penanganannya tidak terlambat.
(san)