Kapal Terbalik Diterjang Ombak, Dua Nelayan Berhasil Diselamatkan
A
A
A
PEKALONGAN - Nasib mujur dialami dua nelayan warga Dukuh Kranding, Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Senin (26/1/2015) siang. Meski tiga jam terapung di muara Sungai Meduri, keduanya luput dari maut setelah akhirnya diselamatkan oleh nelayan lainnya.
Kedua korban diketahui bernama Daryono (60) bersama anaknya Amar (30). Menurut, Daryono, dia berangkat melaut sekitar Senin subuh. Sekitar dua jam mencari ikan, tiba-tiba kemudi kapalnya patah.
"Saya berangkat seperti biasa. Awalnya cuaca masih bagus seperti biasa. Sekitar jam 07.00 WIB tiba-tiba kemudi kapal saya patah. Sehingga kapal tidak bisa dikendallikan," ujarnya.
Bersamaan dengan itu, lanjut dia, angin di sekitarnya bertiup kencang dan ombak di perairan sekitar tinggi. Sehingga kapalnya terombang-ambing oleh ombak hingga akhirnya terbalik.
"Ombak saat itu antara 3-5 meter, kemudian membalikkan kapal saya," ungkapnya.
Dia bersama sang anak terapung di muara sungai itu hingga sekitar tiga jam, sambil berpegangan pada kapal yang terguling itu. Selain itu, dia juga terus melambaikan tangan ke warga dan para nelayan yang berada di darat.
"Alhamdulillah ada Jaun (35) pemilik warung yang lumayan dekat dengan muara melihat saya. Kemudian memanggil bantuan teman-teman nelayan," timpalnya.
Evakuasi terhadap dirinya berlangsung lambat. Sebab nelayan setempat melakukan penyelamatan secara manual. Sehingga baru sekitar pukul 10.00 WIB, keduanya baru dapat dievakuasi ke darat.
"Kami ditolong secara manual dengan berenang dan menggunakan tambang. Sebab ombaknya masih besar, sehingga tidak ada yang berangi membawa kapal mendekati muara lokasi kapal saya terbalik," paparnya.
Hal itu dibenarkan oleh Kasi Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kota Pekalongan, Hengky Susilo Hadi. Mendapat informasi tersebut, pihaknya mengirim anggotanya untuk melakukan penyelamatan para korban.
"Tadi ada sekitar 5 tim SAR dan juga petugas dari Pol Air. Kapal korban diduga mengalami patah pada kemudinya, ditambah lagi terjangan ombak, hingga akhirnya terbalik. Syukur keduanya selamat tanpa luka dan langsung dievakuasi ke darat. Namun ikan tangkapannya banyak yang hilang setelah terguling," tandasnya.
Kedua korban diketahui bernama Daryono (60) bersama anaknya Amar (30). Menurut, Daryono, dia berangkat melaut sekitar Senin subuh. Sekitar dua jam mencari ikan, tiba-tiba kemudi kapalnya patah.
"Saya berangkat seperti biasa. Awalnya cuaca masih bagus seperti biasa. Sekitar jam 07.00 WIB tiba-tiba kemudi kapal saya patah. Sehingga kapal tidak bisa dikendallikan," ujarnya.
Bersamaan dengan itu, lanjut dia, angin di sekitarnya bertiup kencang dan ombak di perairan sekitar tinggi. Sehingga kapalnya terombang-ambing oleh ombak hingga akhirnya terbalik.
"Ombak saat itu antara 3-5 meter, kemudian membalikkan kapal saya," ungkapnya.
Dia bersama sang anak terapung di muara sungai itu hingga sekitar tiga jam, sambil berpegangan pada kapal yang terguling itu. Selain itu, dia juga terus melambaikan tangan ke warga dan para nelayan yang berada di darat.
"Alhamdulillah ada Jaun (35) pemilik warung yang lumayan dekat dengan muara melihat saya. Kemudian memanggil bantuan teman-teman nelayan," timpalnya.
Evakuasi terhadap dirinya berlangsung lambat. Sebab nelayan setempat melakukan penyelamatan secara manual. Sehingga baru sekitar pukul 10.00 WIB, keduanya baru dapat dievakuasi ke darat.
"Kami ditolong secara manual dengan berenang dan menggunakan tambang. Sebab ombaknya masih besar, sehingga tidak ada yang berangi membawa kapal mendekati muara lokasi kapal saya terbalik," paparnya.
Hal itu dibenarkan oleh Kasi Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kota Pekalongan, Hengky Susilo Hadi. Mendapat informasi tersebut, pihaknya mengirim anggotanya untuk melakukan penyelamatan para korban.
"Tadi ada sekitar 5 tim SAR dan juga petugas dari Pol Air. Kapal korban diduga mengalami patah pada kemudinya, ditambah lagi terjangan ombak, hingga akhirnya terbalik. Syukur keduanya selamat tanpa luka dan langsung dievakuasi ke darat. Namun ikan tangkapannya banyak yang hilang setelah terguling," tandasnya.
(sms)