Urutan Huruf Hijaiah Keliru, Wali Murid MI Protes Buku LKS

Senin, 26 Januari 2015 - 11:36 WIB
Urutan Huruf Hijaiah...
Urutan Huruf Hijaiah Keliru, Wali Murid MI Protes Buku LKS
A A A
BANTUL - Sejumlah wali murid Madrasah Ibtida’iyah (MI) kelas 1 di Piyungan protes dengan buku lembar kegiatan siswa (LKS) pemberian sekolah.

Pasalnya, dalam LKS Fokus mata pelajaran Quran dan Hadits untuk kelas 1 semester 2 MI terbitan PT Sindutama, ada kesalahan urutan huruf hijaiah. Salah seorang wali murid MI Piyungan, Ahmad Yani mengungkapkan, sekitar sebulan lalu, anaknya yang sekolah di MI mendapat buku LKS kurikulum 2013. Setelah mencermati, ternyata ada buku pelajaran Quran dan Hadits untuk kelas 1semester 2 yang janggal.

Urut-urutan huruf hijaiah tak seperti seharusnya. “Meski saya tidak tahu penting atau tidak, tetapi menurut saya ini mendasar. Jadi memang harus dikoreksi,” ujarnya, kemarin. Yani menyebutkan, di halaman 8 buku pelajaran Quran dan Hadits ada tabel berisi huruf hijaiah dari alifsampai ya. Hanya saja, banyak urutan-urutan huruf tersebut tertulis tidak sebagai mana mestinya.

Seperti huruf sesudah za ternyata diisi oleh gain seharusnya ra. Sementara ra sendiri letaknya berada di setelah huruf lam. Urutan yang berbeda adalah huruf mim dan seterusnya ditulis setelah huruf ta. Urutan-urutan huruf tersebut banyak yang menyalahi aturan sehingga membuat pemahaman anak-anak bingung.

Karena hal tersebut sangat berbeda dengan pelajaran huruf hijaiah yang mereka terima dirumah ataupun dilembaga Taman Pendidikan Alquran (TPA).“Kami berharap buku tersebut segera ditarik dan diganti,” katanya.

Yani mengaku belum mengomunikasikan hal tersebut dengan pihak sekolah. Hanya saja dia sudah berusaha berkomunikasi dengan pihak penerbit dengan melayangkan surat via surat elektronik (email) dengan alamat yang telah ditulis dalam buku tersebut.

Dia mengaku sudah mendapat jawaban dari pihak penerbit dengan kata permohonan maaf serta dilampiri dengan foto revisi halaman buku tersebut. Hanya saja, hal tersebut belum membuatnya puas, karena dia ingin agar buku tersebut segera ditarik dan diganti dengan buku yang telah mendapat revisi dari pihak penerbit agar pemahaman anaknya sesuai dengan yang ada selama ini. “Ya kami mohon buku tersebut segera diganti,” katanya.

KORANSINDO YOGYA lantas mencoba menelusuri apakah di lokasi lain juga terjadi permasalahan yang sama. Di MI Pijenan, Desa Wijirejo Kecamatan Pandak, KORAN SINDO YOGYA tidak menemukan permasalahan dari buku dengan mata pelajaran dan penerbit yang sama. Hanya saja, pihak sekolah mengakui jika ada salah seorang guru yang pernah mendapati buku yang salah tersebut namun akhirnya tidak dipakai.

“Di sini tidak ada (yang salah). Akan tetapi ada salah seorang guru saya pernah menemukannya, dan karena tahu buku tersebut salah, akhirnya tidak kami gunakan lagi,” ungkap Kepala MI, Nur Hanifah.

Ketika dihubungi ke nomor pribadi Kepala Bagian Madrasah Kemenag Bantul, Jauzan Sanusi, mengatakan, pihaknya belum membaca buku tersebut dan belum menerima laporan dari pihak sekolah.

Akan tetapi pihaknya akan segera melihat buku tersebut dan akan konfirmasi dengan pihak Kantor Wilayah (Kanwil). “Kami akan konfirmasi ke Kanwil apakah halaman tersebut akan dibetulkan sendiri atau bagaimana,” ucapnya.

Erfantolinangkung
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2373 seconds (0.1#10.140)