Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Sampah Menumpuk di Pinggir Jalan
Sampah Menumpuk di Pinggir Jalan
A
A
A
KAYUAGUNG - Keberadaan sampah yang menumpuk di pinggir jalan poros Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dirasakan cukup mengganggu.
Keberadaan sampah yang terkesan dibiarkan tidak diangkut tersebut sudah lama. Hingga kini belum ada upaya untuk mengangkutnya, baik oleh pemerintah kecamatan setempat, maupun Badan Pengelola Pasar dan Kebersihan (BPPK) Kabupaten OKI.
Meski Pedamaran merupkan tanah kelahiran pejabat teras Pemkab OKI yaitu Asisten I Setda OKI Listiadi Martin, namun tidak menjamin daerah tersebut bersih. Menurut Eri Sutanto, 40, war ga Pedamaran, menumpuknya sampah karena Kecamatan Pedamaran tidak memiliki tempat pembuangan akhir (TPA) untuk sampah-sampah itu.
Akibatnya masyarakat sesuka hati membuang sampah-sampah itu ke pinggir jalan yang merupakan lahan milik warga. “Bahkan pemilik tanah sudah buat pengumuman untuk tidak membuang sampah di kawasan ini. Tapi hal itu tidak dihiraukan masyarakat yang tidak paham tentang kebersihan,” ujar Eri.
Dikatakan Eri, padatnya jumlah penduduk Pe da maran, sudah selayaknya menjadi pertimbangan pemerintah untuk membangun TPA bagi sampahsampah rumah tangga. “Kalau ini terus dibiarkan maka Pedamaran akan menjadi kecamatan yang kotor,” katanya.
Lanjut Eri, harus ada keseriusan dari pemerintah untuk mengatasi sampah-sampah tersebut, apalagi kata Eri, Pedamaran memiliki putera daerah yang memiliki jabatan strategis di Pemkab OKI. “Pak Listiadi itu asisten 1, bisa saja dia intruksikan instansi terkait untuk angkut sampah itu. Tapi sepertinya dia sendiri tidak ada upaya untuk membersihkan sampah tersebut,” sesalnya.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala BPPK OKI Tohir Yanto berjanji akan mengangkut sampah tersebut setiap seminggu sekali. Selain itu, pihaknya akan segera membuat tempat pembuangan sementara (TPS).
“Kita sudah tahu soal sam pah itu. Rencananya kita akan angkut setiap minggu dengan mobil sampah, kemudian kita juga akan segera membangun TPS di sana agar masyarakat tidak membuang sampah sem barangan,” kata Tohir.
M Rohali
Keberadaan sampah yang terkesan dibiarkan tidak diangkut tersebut sudah lama. Hingga kini belum ada upaya untuk mengangkutnya, baik oleh pemerintah kecamatan setempat, maupun Badan Pengelola Pasar dan Kebersihan (BPPK) Kabupaten OKI.
Meski Pedamaran merupkan tanah kelahiran pejabat teras Pemkab OKI yaitu Asisten I Setda OKI Listiadi Martin, namun tidak menjamin daerah tersebut bersih. Menurut Eri Sutanto, 40, war ga Pedamaran, menumpuknya sampah karena Kecamatan Pedamaran tidak memiliki tempat pembuangan akhir (TPA) untuk sampah-sampah itu.
Akibatnya masyarakat sesuka hati membuang sampah-sampah itu ke pinggir jalan yang merupakan lahan milik warga. “Bahkan pemilik tanah sudah buat pengumuman untuk tidak membuang sampah di kawasan ini. Tapi hal itu tidak dihiraukan masyarakat yang tidak paham tentang kebersihan,” ujar Eri.
Dikatakan Eri, padatnya jumlah penduduk Pe da maran, sudah selayaknya menjadi pertimbangan pemerintah untuk membangun TPA bagi sampahsampah rumah tangga. “Kalau ini terus dibiarkan maka Pedamaran akan menjadi kecamatan yang kotor,” katanya.
Lanjut Eri, harus ada keseriusan dari pemerintah untuk mengatasi sampah-sampah tersebut, apalagi kata Eri, Pedamaran memiliki putera daerah yang memiliki jabatan strategis di Pemkab OKI. “Pak Listiadi itu asisten 1, bisa saja dia intruksikan instansi terkait untuk angkut sampah itu. Tapi sepertinya dia sendiri tidak ada upaya untuk membersihkan sampah tersebut,” sesalnya.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala BPPK OKI Tohir Yanto berjanji akan mengangkut sampah tersebut setiap seminggu sekali. Selain itu, pihaknya akan segera membuat tempat pembuangan sementara (TPS).
“Kita sudah tahu soal sam pah itu. Rencananya kita akan angkut setiap minggu dengan mobil sampah, kemudian kita juga akan segera membangun TPS di sana agar masyarakat tidak membuang sampah sem barangan,” kata Tohir.
M Rohali
(ftr)
Explore More