Optimalisasi Terminal Mangkang Tak Jelas
A
A
A
SEMARANG - Rencana optimalisasi Terminal Mangkang Kota Semarang menjadi terminal terpadu hingga saat ini belum menemukan titik terang. Bahkan, terminal yang dibangun sejak 2003 dengan anggaran Rp46,5 miliar itu terkesan masih mangkrak tidak berfungsi.
Pantauan KORAN SINDO di lapangan, kondisi terminal masih sepi seperti biasanya. Lokasi yang memiliki luas mencapai 16.000 meter persegi itu kosong tanpa aktivitas. Beberapa bus antarkota antarprovinsi hanya mampir di lokasi itu dan kemudian pergi lagi. Bahkan, ada juga bus yang tidak berhenti dan hanya melintas di depan terminal.
Di dalam terminal, bangunan yang diresmikan pada 2009 lalu itu juga sudah memprihatinkan. Kaca bangunan banyak yang pecah, lantai kotor, cat dinding mengelupas, hingga ternit di bagian kubah banyak yang sudah ambrol terkena hujan. Kepala UPTD Terminal Mangkang, Joko Umboro, saat dikonfirmasi mengatakan, pengoptimalisasian Terminal Mangkang menjadi terminal terpadu hingga saat inimasihterusdilakukan.
“Karena saya masih baru menjadi Kepala UPTD Terminal Mangkang, jadi kami masih belum mendapat banyak informasi. Namun, sepengetahuan saya, pengoptimalisasian terminal ini menjadi terminal terpadu telah disetujui Dishubkominfo Kota Semarang, PT KAI, Kementerian Perhubungan dan Dirjen Perhubungan,” ungkap dia. Mengenai kapan pelaksanaan program itu, pihaknya belum mendapat informasi pasti. Namun yang jelas program itu akan tetap dilanjutkan.
“Ini saya masih berusaha mengumpulkan program- program apa yang menjadi pekerjaan rumah, serta mencari informasi yang ada untuk menentukan langkah apa yang akan diambil,” ucapnya. Disinggung mengenai kerusakan terminal Mangkang, Joko mengaku akan segera memperbaikinya. Jika anggaran yang ada saat ini tidak mencukupi, pihaknya akan mengajukan pada anggaran perubahan.
Sementara itu, Humas PT KAI Daop IV Semarang, Suprapto, saat dikonfirmasi mengatakan, pengoptimalisasian Terminal Mangkang menjadi terminal terpadu hingga saat ini masih sebatas wacana. Pihaknya mengaku belum ada tindak lanjut mengenai program itu. “Belum, itu masih wacana saja dan belum ada tindakan lainnya. MoU antara kami dengan pihak terkait juga belum disiapkan,” sebut dia.
Meski begitu, jika nantinya wacana tersebut terealisasi, pihak PT KAI Daop IV Semarang siap mendukung penuh upaya itu. Baik masalah penyediaan sarana lokomotif, gerbong, ataupun penggunaan tanah PT KAI.
“Intinya kami siap, karena kami yakin dengan dijadikannya Terminal Mangkang menjadi terminal terpadu, lokasi itu akan ramai. Buktinya sudah ada, seperti di Terminal Maguwo Yogyakarta,” tandasnya.
Andika prabowo
Pantauan KORAN SINDO di lapangan, kondisi terminal masih sepi seperti biasanya. Lokasi yang memiliki luas mencapai 16.000 meter persegi itu kosong tanpa aktivitas. Beberapa bus antarkota antarprovinsi hanya mampir di lokasi itu dan kemudian pergi lagi. Bahkan, ada juga bus yang tidak berhenti dan hanya melintas di depan terminal.
Di dalam terminal, bangunan yang diresmikan pada 2009 lalu itu juga sudah memprihatinkan. Kaca bangunan banyak yang pecah, lantai kotor, cat dinding mengelupas, hingga ternit di bagian kubah banyak yang sudah ambrol terkena hujan. Kepala UPTD Terminal Mangkang, Joko Umboro, saat dikonfirmasi mengatakan, pengoptimalisasian Terminal Mangkang menjadi terminal terpadu hingga saat inimasihterusdilakukan.
“Karena saya masih baru menjadi Kepala UPTD Terminal Mangkang, jadi kami masih belum mendapat banyak informasi. Namun, sepengetahuan saya, pengoptimalisasian terminal ini menjadi terminal terpadu telah disetujui Dishubkominfo Kota Semarang, PT KAI, Kementerian Perhubungan dan Dirjen Perhubungan,” ungkap dia. Mengenai kapan pelaksanaan program itu, pihaknya belum mendapat informasi pasti. Namun yang jelas program itu akan tetap dilanjutkan.
“Ini saya masih berusaha mengumpulkan program- program apa yang menjadi pekerjaan rumah, serta mencari informasi yang ada untuk menentukan langkah apa yang akan diambil,” ucapnya. Disinggung mengenai kerusakan terminal Mangkang, Joko mengaku akan segera memperbaikinya. Jika anggaran yang ada saat ini tidak mencukupi, pihaknya akan mengajukan pada anggaran perubahan.
Sementara itu, Humas PT KAI Daop IV Semarang, Suprapto, saat dikonfirmasi mengatakan, pengoptimalisasian Terminal Mangkang menjadi terminal terpadu hingga saat ini masih sebatas wacana. Pihaknya mengaku belum ada tindak lanjut mengenai program itu. “Belum, itu masih wacana saja dan belum ada tindakan lainnya. MoU antara kami dengan pihak terkait juga belum disiapkan,” sebut dia.
Meski begitu, jika nantinya wacana tersebut terealisasi, pihak PT KAI Daop IV Semarang siap mendukung penuh upaya itu. Baik masalah penyediaan sarana lokomotif, gerbong, ataupun penggunaan tanah PT KAI.
“Intinya kami siap, karena kami yakin dengan dijadikannya Terminal Mangkang menjadi terminal terpadu, lokasi itu akan ramai. Buktinya sudah ada, seperti di Terminal Maguwo Yogyakarta,” tandasnya.
Andika prabowo
(ars)