164 Peserta Ikuti Tes Khusus CPNS SM3T di Unnes
A
A
A
SEMARANG - Sedikitnya 164 peserta yang merupakan alumni program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) mengikuti tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Keseluruhan peserta yang mengikuti tes tersebut dibagi ke dalam empat shift yang digelar selama dua hari, yakni mulai Senin-Selasa (19-20/1) di laboratorium Badan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPTIK ) Unnes. Pada hari pertama, peserta yang mengikuti tes merupakan alumni SM3T dari semua jurusan, sedangkan hari kedua peserta yang mengikuti merupakan alumni yang berasal dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
“Secara nasional ada 1.000 formasi yang disediakan. Ini merupakan terobosan Kemendikbud kepada Kemenpan karena selama ini, di era otonomi daerah (pengangkatan PNS) ada pada kewenangan bupati dan wali kota masing- masing (saja),” kata Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Profesi Guru Unnes Ngagiyanto kemarin.
Ngagiyanto menyebutkan, khusus untuk daerah 3T Kemenpan mengalokasikan pengangkatan khusus dan dilaksanakan tes secara terpusat serta dikelola langsung oleh Kemenpan maupun Kemendikbud. “Nanti yang lolos baru ditempatkan di daerah 3T sesuai dengan pilihan mereka. Jadi, mereka yang ikut tes itu, sudah memilih dan sudah menentukan akan ditempatkan di daerah mana. Umumnya mereka ingin ditempatkan di daerah dulu waktu mengabdi di 3Tnya,” katanya.
Pihaknya menyambut baik dengan pelaksanaan tes tersebut. Hal itu sebagai wujud perhatian pemerintah kepada mereka yang sudah bertahuntahun mengabdi di wilayah terpencil ketika mengikuti program SM3T. “Jika mereka mendapat perhatian khusus, saya kira wajar. Untuk tes ini sendiri, sebenarnya ada 17 LPTK yang ditunjuk sebagai tempat tes termasuk Unnes,” paparnya.
Tes tersebut, lanjut dia, sebenarnya hanya untuk membantu Kemendikbud dan Kemenpan untuk melaksanakan tes Computer Assisted Test (CAT), yakni tes untuk merekrut CPNS yang dilakukan secara online .
“Karena menjadi pegawai negeri sekarang ini kan harus menempuh prosedur itu. Meskipun ini ada alokasi khusus tetap diseleksi menurut standar dan tes CAT harus lolos, harus masuk di atas passing grade , setelah lolos baru diproses administrasinya. Harapan saya ya lolos semua di tes CAT ini. Jika tidak lolos ya tidak bisa diproses untuk diusulkan,” tandasnya.
Susilo Himawan
Keseluruhan peserta yang mengikuti tes tersebut dibagi ke dalam empat shift yang digelar selama dua hari, yakni mulai Senin-Selasa (19-20/1) di laboratorium Badan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPTIK ) Unnes. Pada hari pertama, peserta yang mengikuti tes merupakan alumni SM3T dari semua jurusan, sedangkan hari kedua peserta yang mengikuti merupakan alumni yang berasal dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
“Secara nasional ada 1.000 formasi yang disediakan. Ini merupakan terobosan Kemendikbud kepada Kemenpan karena selama ini, di era otonomi daerah (pengangkatan PNS) ada pada kewenangan bupati dan wali kota masing- masing (saja),” kata Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Profesi Guru Unnes Ngagiyanto kemarin.
Ngagiyanto menyebutkan, khusus untuk daerah 3T Kemenpan mengalokasikan pengangkatan khusus dan dilaksanakan tes secara terpusat serta dikelola langsung oleh Kemenpan maupun Kemendikbud. “Nanti yang lolos baru ditempatkan di daerah 3T sesuai dengan pilihan mereka. Jadi, mereka yang ikut tes itu, sudah memilih dan sudah menentukan akan ditempatkan di daerah mana. Umumnya mereka ingin ditempatkan di daerah dulu waktu mengabdi di 3Tnya,” katanya.
Pihaknya menyambut baik dengan pelaksanaan tes tersebut. Hal itu sebagai wujud perhatian pemerintah kepada mereka yang sudah bertahuntahun mengabdi di wilayah terpencil ketika mengikuti program SM3T. “Jika mereka mendapat perhatian khusus, saya kira wajar. Untuk tes ini sendiri, sebenarnya ada 17 LPTK yang ditunjuk sebagai tempat tes termasuk Unnes,” paparnya.
Tes tersebut, lanjut dia, sebenarnya hanya untuk membantu Kemendikbud dan Kemenpan untuk melaksanakan tes Computer Assisted Test (CAT), yakni tes untuk merekrut CPNS yang dilakukan secara online .
“Karena menjadi pegawai negeri sekarang ini kan harus menempuh prosedur itu. Meskipun ini ada alokasi khusus tetap diseleksi menurut standar dan tes CAT harus lolos, harus masuk di atas passing grade , setelah lolos baru diproses administrasinya. Harapan saya ya lolos semua di tes CAT ini. Jika tidak lolos ya tidak bisa diproses untuk diusulkan,” tandasnya.
Susilo Himawan
(ftr)