Nasib Trans Mebidang Ditentukan Hari Ini
A
A
A
MEDAN - Nasib program angkutan massal di Sumatera Utara (Sumut) berupa Trans Medan- Binjai-Deliserdang (Mebidang) akan ditentukan hari ini (Jumat, 23/1).
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dijadwalkan menggelar rapat untuk membahas program ini. “Besok (hari ini), kabid angkutan darat akan rapat di Jakarta mengenai Trans Mebidang,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut, Anthoni Siahaan, kepada KORAN SINDO MEDAN , kemarin.
Program tersebut seharusnya diwujudkan pada 2014 lalu. Namun, hingga kini belum juga ada kejelasan. Untuk menjalankan program Trans Mebidang ini, Sumut akan mendapatkan sedikitnya 30 bus dari pemerintah pusat. Namun, dari jumlah tersebut baru dua unit yang tiba di Medan pada September 2014. Rencananya waktu itu dilaunching pada 17 September 2014 tepat pada Hari Perhubungan Nasional.
Namun, kenyataannya tidak jadi. Hingga saat ini, program Trans Mebidang belum ada kejelasan. Sebanyak dua unit bus yang tiba masih mangkrak di halaman Kantor Dishub Sumut, serta persiapan sarana dan prasarana dari kabupaten/kota yang terkait juga belum siap. Dishub Sumut beralasan masih menunggu pengiriman bus dari Kementerian Perhubungan.
Meski begitu, Anthoni Siahaan tetap optimistis Trans Mebidang bisa terwujud. Hanya saja dia belum dapat memastikan waktunya. Tapi yang pasti, pihaknya baru akan mengoperasionalkan Trans Mebidang setelah 30 bus dari Kementerian Perhubungan tiba di Medan. “Busnya belum tiba, bagaimana mau dioperasionalkan. Kami maunya cepat. Ya, kita tunggulah dulu busnya,” ucapnya.
Anthony berani memastikan operasional bus Trans Mebidang ini mengingat pihaknya juga sudah menganggarkan biaya operasional untuk bus Trans Mebidang. Tahun ini pihaknya menyiapkan Rp8 miliar untuk biaya operasional, seperti untuk bahan bakar hingga biaya perawatan bus.
“Tidak mungkin tidak jadi, karena kita juga sudah anggarkan biaya operasional untuk bus Trans Mebidang. Daerah kabupaten/ kota juga sudah siap untuk mendukung rencana pengoperasionalan bus massal ini, seperti membangun halte sesuai kebutuhan bus Trans Mebidang,” ujarnya.
Hanya saja, berdasarkan amatan KORAN SINDO MEDAN, hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan halte atau pembangunan halte baru untuk Trans Mebidang disepanjang jalan Kota Medan hingga Binjai, ataupun di tengah inti kota. Bahkan, banyak halte yang sudah rusak. Menanggapihalitu, Kedishub Kota Medan, Renward Parapat, mengatakan, pada dasarnya Kota Medan sudah menyiapkan anggaran untuk pembangunan dan perbaikan halte pada 2014 lalu.
Namun, karena pengoperasionalan bus Trans Mebidang belum ada kejelasan, pihaknya menunda pembangunan halte. “Kalau tidak jadi kami kembalikan lalu dianggarkan lagi tahun ini. Itu tidak menyalahi karena dikembalikan. Tahun ini kami akan bangun 20 halte. Tapi tidak semua digunakan untuk halte Trans Mebidang, ada juga halte biasa,” katanya.
Jika seandainya nanti bus Trans Mebidang sudah tiba namun halte belum siap, pihaknya sudah mengantisipasinya dengan menyediakan tangga darurat untuk naik kebus Trans Mebidang sebanyak sepuluh unit.
Eko Agustyo fb
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dijadwalkan menggelar rapat untuk membahas program ini. “Besok (hari ini), kabid angkutan darat akan rapat di Jakarta mengenai Trans Mebidang,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut, Anthoni Siahaan, kepada KORAN SINDO MEDAN , kemarin.
Program tersebut seharusnya diwujudkan pada 2014 lalu. Namun, hingga kini belum juga ada kejelasan. Untuk menjalankan program Trans Mebidang ini, Sumut akan mendapatkan sedikitnya 30 bus dari pemerintah pusat. Namun, dari jumlah tersebut baru dua unit yang tiba di Medan pada September 2014. Rencananya waktu itu dilaunching pada 17 September 2014 tepat pada Hari Perhubungan Nasional.
Namun, kenyataannya tidak jadi. Hingga saat ini, program Trans Mebidang belum ada kejelasan. Sebanyak dua unit bus yang tiba masih mangkrak di halaman Kantor Dishub Sumut, serta persiapan sarana dan prasarana dari kabupaten/kota yang terkait juga belum siap. Dishub Sumut beralasan masih menunggu pengiriman bus dari Kementerian Perhubungan.
Meski begitu, Anthoni Siahaan tetap optimistis Trans Mebidang bisa terwujud. Hanya saja dia belum dapat memastikan waktunya. Tapi yang pasti, pihaknya baru akan mengoperasionalkan Trans Mebidang setelah 30 bus dari Kementerian Perhubungan tiba di Medan. “Busnya belum tiba, bagaimana mau dioperasionalkan. Kami maunya cepat. Ya, kita tunggulah dulu busnya,” ucapnya.
Anthony berani memastikan operasional bus Trans Mebidang ini mengingat pihaknya juga sudah menganggarkan biaya operasional untuk bus Trans Mebidang. Tahun ini pihaknya menyiapkan Rp8 miliar untuk biaya operasional, seperti untuk bahan bakar hingga biaya perawatan bus.
“Tidak mungkin tidak jadi, karena kita juga sudah anggarkan biaya operasional untuk bus Trans Mebidang. Daerah kabupaten/ kota juga sudah siap untuk mendukung rencana pengoperasionalan bus massal ini, seperti membangun halte sesuai kebutuhan bus Trans Mebidang,” ujarnya.
Hanya saja, berdasarkan amatan KORAN SINDO MEDAN, hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan halte atau pembangunan halte baru untuk Trans Mebidang disepanjang jalan Kota Medan hingga Binjai, ataupun di tengah inti kota. Bahkan, banyak halte yang sudah rusak. Menanggapihalitu, Kedishub Kota Medan, Renward Parapat, mengatakan, pada dasarnya Kota Medan sudah menyiapkan anggaran untuk pembangunan dan perbaikan halte pada 2014 lalu.
Namun, karena pengoperasionalan bus Trans Mebidang belum ada kejelasan, pihaknya menunda pembangunan halte. “Kalau tidak jadi kami kembalikan lalu dianggarkan lagi tahun ini. Itu tidak menyalahi karena dikembalikan. Tahun ini kami akan bangun 20 halte. Tapi tidak semua digunakan untuk halte Trans Mebidang, ada juga halte biasa,” katanya.
Jika seandainya nanti bus Trans Mebidang sudah tiba namun halte belum siap, pihaknya sudah mengantisipasinya dengan menyediakan tangga darurat untuk naik kebus Trans Mebidang sebanyak sepuluh unit.
Eko Agustyo fb
(ftr)