Longsor, Rumah di Lereng Gunung Lawu Terancam

Kamis, 22 Januari 2015 - 21:05 WIB
Longsor, Rumah di Lereng Gunung Lawu Terancam
Longsor, Rumah di Lereng Gunung Lawu Terancam
A A A
KARANGANYAR - Dua peristiwa tanah longsor terjadi beruntun di wilayah Karanganyar. Dua rumah di lereng Gunung Lawu terancam rusak setelah talud pekarangan mendadak longsor seusai diguyur hujan deras.

Satu rumah yang terancam rusak adalah milik Hadi Tardi (58), warga Dukuh Dukuhan RT 3 RW 7, Dusun Duren, Desa Karang, Kecamatan Karangpandan. Peristiwa terjadi Kamis (22/1/2015) sekitar pukul 01.00 WIB.

Talud pekarangan berukuran 8X2 meter persegi mendadak longsor seusai hujan lebat. "Saat kejadian, para penghuni rumah sudah terlelap tidur," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Nugroho.

Untungnya, bagian tanah yang longsor baru sebatas pekarangan. Namun dikhawatirkan tanah yang longsor meluas hingga ke bagian rumah jika terus menerus diguyur hujan. Terlebih, talud yang menjadi pelindung tanah pekarangan telah ambrol.

Peristiwa serupa terjadi di Dukuh Salam, Dusun Punthon, Desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso. Talud pekarangan rumah Drian Susanto (35), warga setempat Rabu (21/1/2015) petang sekitar pukul 17.15 WIB tiba-tiba longsor.

Talud dengan ketinggian sekitar 10 meter dan panjang 14 meter runtuh setelah diguyur hujan sejak pagi hingga sore. "Sebelum runtuh, saya memang telah melihat adanya tanda-tanda berupa keretakan kecil pada dindingnya," ungkap Drian Susanto.

Saat kejadian, dirinya tengah pergi ke Kecamatan Karangpandan. Ia langsung pulang setelah istrinya menelepon memberitahu talud samping kanan rumah telah longsor. Kejadian itu juga mengakibatkan tanaman sayuran di pekarangan ikut rusak terbawa longsoran.

Meski talud pekarangannya longsor dan teras rumahnya retak, Drian dan keluarganya tidak akan mengungsi ke tempat yang lebih aman. "Saya tetap di rumah. Tidak apa apa, namun tetap waspada."

BPBD Karanganyar memperkirakan kerugian material akibat kejadian itu mencapai puluhan juta rupiah. Korban Drian diperkirakan mengalami kerugian Rp20 juta. Sedangkan korban Hadi menderita kerugian sekitar Rp6,4 juta.

"Kedua talud yang longsor diduga karena tidak kuat menahan air," kata Nugroho.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6161 seconds (0.1#10.140)