Sopir Bus di Pekalongan Dites Urine
A
A
A
PEKALONGAN - Puluhan sopir bus di Kota Pekalongan dites urine dan tes kesehatannya di Terminal Kota Pekalongan, Kamis (22/1/2015). Hal itu dilakukan untuk menekan angka kecelakaan yang disebabkan oleh human error.
Kasatlantas Polresta Pekalongan AKP Pranata mengungkapkan, tes urine dan kesehatan itu dilakukan untuk mengetahui tingkat kesehatan para awak bus, sehingga tidak mengancam keselamatan jiwa penumpang selama perjalanan.
"Sebab, pengemudi tidak hanya membawa dirinya sendiri tapi juga puluhan penumpang," katanya.
Dia menambahkan, tes urine dan kesehatan yang dilakukan untuk para pengemudi dan awak angkutan umum itu merupakan kegiatan rutin setiap bulan. Pihaknya menggandeng Dinkes Kota Pekalongan dan Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan (Dishubparbud) Kota Pekalongan.
"Memang ini rutin, tapi jadwalnya kita acak. Kalau ada temuan yang menggunakan narkoba, alkohol, atau kelelahan, kami akan minta pihak pengelola mengganti pengemudinya," ujarnya.
Sementara, Kanit Dikyasa Satlantas Polresta Pekalongan Ipda Martana mengungkapkan, total ada 46 awak bus yang dites urine dan kesehatannya.
"Ini akan kami lakukan berkesinambungan. Hasilnya sementara negatif semua baik narkoba maupun alkohol. Namun ada beberapa yang tensinya tinggi, mungkin karena kurang tidur."
Kepala Terminal Kota Pekalongan Ali Ta'san mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk menekan angka kecelakaan yang terjadi. Sebab kebanyakan kecelakaan yang terjadi disebabkan human error.
"Ini untuk menekan kecelakaan berkaitan dengan kelelahan atau penggunaan alkohol bagi awak bus, terutama sopir."
Kasatlantas Polresta Pekalongan AKP Pranata mengungkapkan, tes urine dan kesehatan itu dilakukan untuk mengetahui tingkat kesehatan para awak bus, sehingga tidak mengancam keselamatan jiwa penumpang selama perjalanan.
"Sebab, pengemudi tidak hanya membawa dirinya sendiri tapi juga puluhan penumpang," katanya.
Dia menambahkan, tes urine dan kesehatan yang dilakukan untuk para pengemudi dan awak angkutan umum itu merupakan kegiatan rutin setiap bulan. Pihaknya menggandeng Dinkes Kota Pekalongan dan Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan (Dishubparbud) Kota Pekalongan.
"Memang ini rutin, tapi jadwalnya kita acak. Kalau ada temuan yang menggunakan narkoba, alkohol, atau kelelahan, kami akan minta pihak pengelola mengganti pengemudinya," ujarnya.
Sementara, Kanit Dikyasa Satlantas Polresta Pekalongan Ipda Martana mengungkapkan, total ada 46 awak bus yang dites urine dan kesehatannya.
"Ini akan kami lakukan berkesinambungan. Hasilnya sementara negatif semua baik narkoba maupun alkohol. Namun ada beberapa yang tensinya tinggi, mungkin karena kurang tidur."
Kepala Terminal Kota Pekalongan Ali Ta'san mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk menekan angka kecelakaan yang terjadi. Sebab kebanyakan kecelakaan yang terjadi disebabkan human error.
"Ini untuk menekan kecelakaan berkaitan dengan kelelahan atau penggunaan alkohol bagi awak bus, terutama sopir."
(zik)