Ambrol Meluas, Aktivitas Lumpuh

SEMARANG - Kondisi Jalan Inspeksi Mberok di bantaran Kali Semarang Pasar Johar yang ambrol sejak Senin (19/1) terus meluas dan bertambah parah.

Pantauan KORAN SINDO di lapangan, longsoran memanjang mulai dari titik longsor semula hingga ke Jembatan Mberok dekat kawasan Kota Lama. Jika ditotal, lebih dari 100 meter jalan inspeksi tersebut yang ambrol. Tak hanya itu, retakan jalan juga sudah terlihat hingga jalanan dekat eks Mal Matahari. Tidak lama lagi lokasi itu diprediksi akan ikut ambrol seperti lokasi lainnya.

Akibat kejadian itu, aktivitas di jalan tersebut lumpuh total. Petugas memasang garis kuning dan papan pengumuman kepada para pengguna jalan untuk tidak melintas di jalan itu. Saat ini hanya pejalan kaki yang dapat melintas di jalan tersebut. “Tadi (kemarin) ambrol lagi sekitar pukul 10.00 WIB. Kejadiannya sama seperti yang awal, beton jalan retak sedikitsedikit dan kemudian ambrol,” papar Ahmad Iwan, 40, salah satu pedagang di lokasi tersebut.

Sama dengan kejadian ambrol pertama, saat itu banyak pengguna jalan yang melintas di jalan itu. Tak pelak, ambrolnya jalan membuat mereka panik dan berlarian sambil berteriak. “Apalagi jam itu saat jam kerja, jadi banyak yang melintas di sini. Semuanya lari dan berteriak karena takut terkena ambrolan,” katanya.

Ambrolnya jalan membuat aktivitas para pedagang yang ada di sepanjang jalan itu lumpuh. Mereka juga waswas jika sewaktu-waktu kios mereka yang berada di atas jalan ikut longsor. “Sekarang kios kami sudah menggantung. Tinggal menunggu waktu saja pasti juga akan ambrol,” ujar Slamet, 36, pedagang lain.

Pihak terkait diharapkan segera memperbaiki jalan itu. Jika dibiarkan berlarut-larut, mereka khawatir kios akan ikut ambrol. “Jadi sebelum ambrol, kami berharap jalan segera diperbaiki. Sambil menunggu perbaikan, kami juga berharap diberikan tempat agar kami dapat terus berjualan,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Jalan Inspeksi Mberok yang terletak di pinggir Kali Semarang, tepatnya di kawasan Pasar Johar Semarang ambrol pada Senin (19/1). Kondisi itu diduga akibat aktivitas pengerukan sedimentasi di sungai yang dilakukan oleh pihak Satker PPLP.

Pengerukan diduga dilakukan terlalu dalam dan mengenai talut jalan yang belum lama dibeton itu. Jalan kemudian tidak kuat sehingga menyebabkan keretakan dan ambrol.

Andika Prabowo