Asien Ingin Abunya Dikuburkan Disamping Pendeta
A
A
A
SEMARANG - Usai dikremasi di Krematorium Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, abu Tran Thi Bich Hanh alias Asien (37), disemayamkan di pemakaman setempat. Abu dikuburkan di samping makam rohaniwannya di komplek pemakaman itu.
"Dikuburkan. Di samping pendetanya (rohaniwan). Prosesnya, kremasi, sudah sesuai mekanisme yang ada. Berita acaranya juga ada," ungkap Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Jateng Eko Suwarni, sembari menyebut itu merupakan permintaan terakhirnya, Minggu (18/1/2015).
Hal ini, kata Eko, juga sudah disampaikan pihak keluarga Asien, di Vietnam via kedutaan besar. Dihubungi terpisah, rohaniwan yang sempat mendampingi Asien, Luis Imanuel menyebut rohaniwan yang dimaksud bernama Yuke.
"Ibu Yuke itu dulu yang juga mendampingi (rohaniwan) Asien. Dulu bareng pelayanan sama saya, lima tahun. Kalau Ibu Yuke, melayani LP Bulu dan LP Kedungpane. Saya di LP Bulu dan Rutan Salatiga," katanya saat dihubungi wartawan via telepon seluler.
Rohaniwan Yuke, kata Luis, meninggal pada 26 Januari 2014. Asien merasa kehilangan saat itu. Ia membenarkan, Yuke disemayamkan di Pemakaman Kedungmundu.
"Ibu Yuke (almarhum) tinggal di Supriyadi, Majapahit (dulunya) terus pindah di Semarang Barat. Saya ingat betul, karena Ibu Yuke meninggal pas hari ulang tahun saya. Ini malah Asien seminggu sebelum saya ulang tahun. Kok banyak sekali kebetulan," tutupnya.
"Dikuburkan. Di samping pendetanya (rohaniwan). Prosesnya, kremasi, sudah sesuai mekanisme yang ada. Berita acaranya juga ada," ungkap Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Jateng Eko Suwarni, sembari menyebut itu merupakan permintaan terakhirnya, Minggu (18/1/2015).
Hal ini, kata Eko, juga sudah disampaikan pihak keluarga Asien, di Vietnam via kedutaan besar. Dihubungi terpisah, rohaniwan yang sempat mendampingi Asien, Luis Imanuel menyebut rohaniwan yang dimaksud bernama Yuke.
"Ibu Yuke itu dulu yang juga mendampingi (rohaniwan) Asien. Dulu bareng pelayanan sama saya, lima tahun. Kalau Ibu Yuke, melayani LP Bulu dan LP Kedungpane. Saya di LP Bulu dan Rutan Salatiga," katanya saat dihubungi wartawan via telepon seluler.
Rohaniwan Yuke, kata Luis, meninggal pada 26 Januari 2014. Asien merasa kehilangan saat itu. Ia membenarkan, Yuke disemayamkan di Pemakaman Kedungmundu.
"Ibu Yuke (almarhum) tinggal di Supriyadi, Majapahit (dulunya) terus pindah di Semarang Barat. Saya ingat betul, karena Ibu Yuke meninggal pas hari ulang tahun saya. Ini malah Asien seminggu sebelum saya ulang tahun. Kok banyak sekali kebetulan," tutupnya.
(zik)