Produksi Batu Bara Sumsel Digeber

Sabtu, 17 Januari 2015 - 10:09 WIB
Produksi Batu Bara Sumsel Digeber
Produksi Batu Bara Sumsel Digeber
A A A
PALEMBANG - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatera Selatan (Sumsel) 9 dan 10 berpotensi mendongkrak produksi batu bara dari 10 juta ton per tahun saat ini menjadi 15 juta ton per tahun.

Peningkatan produksi batu bara tersebut akan menjadi man faat yang diterima Sumsel. “Kedua PLTU mulut tambang itu diperkirakan membutuhkan 420 juta ton batu bara selama 25 tahun atau sebanyak 15 juta per tahun. Kuantitas itu lebih besar dibanding produksi batu bara Sumsel saat ini,” kata Kepala Divisi Pengadaan Independent Power Produce (IPP) PLN Hernadi Buhron, di sela-sela presentasi pendalaman proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 9 dan 10 di Hotel Arista Palembang, kemarin.

Menurut dia, pemakaian batu bara sebanyak 15 juta ton pertahun itu akan digunakan untuk memproduksi listrik berkapa sitas 1.800 megawatt (mw) yang akan masuk pada interkoneksi Sumatera dan Jawa. Dia melanjutkan bahwa selain pada peningkatan produksi batu bara, Sumsel juga akan mendapat manfaat lain yaitu pembangunan infra struktur baru berupa jalan, pembangkit, dan jalur transmisi.

“Bukan itu saja, investasi yang masuk ke Sumsel akan terus bertumbuh. Bayangkan nilai investasi yang masuk sekitar USD4 miliar dengan penyerapan tenaga kerja sekitar 2.500 orang selama masa konstruksi,” jelasnya.

Disinggung soal progres proyek tersebut, kata Hernadi, pihaknya menargetkan pemenang lelang proyek dapat di umumkan pada September 2015 mendatang. Untuk memasukkan penawaran pembangunan kedua PLTU itu, dapat dilakukan pada Mei 2015 mendatang di Kabupaten Muaraenim. ”Tercatat ada lima calon konsorsium untuk melakukan pembangunan proyek berkapasitas 1.800 mw itu dan tiga calon konsorsium untuk pembangunan berkapasitas 600 mw,” terangnya.

Dia menuturkan proyek yang meng gu nakan skema kerja sama pemerintah swasta (KPS) dimulai sejak tahun 2012 lalu dan di target kedua PLTU itu da pat beroperasi pada tahun 2021 mendatang. Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Sumsel H Ruslan Bahri menambahkan, adapun keuntungan utama dari pembangunan PLTU Mulut Tambang yakni dari sisi penggunaan batu bara.

“Dengan begitu, akan semakin memudahkan industri batu bara sehingga tidak perlu mem bawa batu bara ke luar Sumsel, melainkan dapat digunakan untuk PLTU Mulut Tambang,” ujarnya. Dengan itu pula, kondisi infrastruktur terutama jalan, baik provinsi maupun nasional dapat lebih terjaga dengan baik lantaran tidak adanya lagi operasional hilir mudik kendaraan berat pengangkut batu bara.

Saat ini, Sumsel memiliki cadangan batu bara mencapai hingga 9,5 miliar ton sehingga wajar kalau Sumsel banyak dilirik untuk lokasi pembangunan PLTU Mulut Tambang. ”Bayangkan saja, tercatat ada 8 proyek PLTU Mulut Tambang yang akan dibangun di Sumsel hingga tahun 2019 mendatang dengan kapasitas lebih dari 5.000 mw.

Tahun ini saja ada dua proyek yaitu PLTU Banjarsari di Kabupaten Lahat dan PLTU di Kabupaten Musi Banyuasin yang rencananya beroperasi dan masuk dalam sistem interkoneksi Sumatera,” jelasnya.

Darfian Jaya Suprana
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5273 seconds (0.1#10.140)