Lembaga Pendidikan Sambut Baik Program Kamis Inggris

Jum'at, 16 Januari 2015 - 11:40 WIB
Lembaga Pendidikan Sambut Baik Program Kamis Inggris
Lembaga Pendidikan Sambut Baik Program Kamis Inggris
A A A
BANDUNG - Program Kamis Inggris yang digulirkan Pemkot Bandung disambut baik sejumlah lembaga kursus bahasa, salah satunya Lembaga Bahasa dan Pendidikan Profesional (LBPP) LIA.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung Evi S Shaleha mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan adanya dukungan dari lembaga kursus seperti LIA. Dukungan ini, kata Evi, membuktikan bahwa program Kamis Inggris yang dimotori Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendapatkan dukungan dari lembaga pendidikan. “LIA dalam hal ini membantu kami menyosialisasikan penggunaan bahasa Inggris tiap Kamis di lingkup PNS (pegawai negeri sipil) di lingkungan Pemkot Bandung,” ungkap Evi di Plaza Balai Kota Bandung, kemarin.

Meskipun masih banyak PNS yang terlihat canggung dan malu berbicara bahasa Inggris karena takut salah, namun, kata dia, pihak LIA berhasil menuntun mereka secara luwes. Sebab, pihak LIA tidak menerapkan model pembelajaran yang kaku dan serius. Menurutnya, pihak LIA mem bantu PNS berbicara menggunakan bahasa Inggris dalam kesehariannya setelah apel pagi yang digelar setiap Kamis.

Selain itu, setelah apel pagi, pihak LIA pun berkeliling ke setiap divisi di Pemkot Bandung untuk menyosialisasikan program ini. “Isi pembicaraannya berkisar pada keseharian. Intinya kami dibantu pihak LIA untuk membiasakan PNS berbicara bahasa Inggris,” jelasnya. Sementara itu, sebagai respons positif terhadap program Kamis Inggris, LBPP LIA Cabang Bandung Martadinata menyelenggarakan Seeng Poek (Serbuan English Poe Kemis).

Sebuah program edukasi bahasa Inggris yang dikembangkan untuk meningkatkan daya saing daerah melalui peningkatan sumber daya manusia. Marketing Officer LBPP LIA Bandung Martadinata Wawan Setiawan menegaskan, program ini merupakan sebuah ben tuk dukungan, bukan bagian dari program Kamis Inggris.

Pada pelaksanaannya, pihak LIA melakukan pembinaan, salah satunya bagi polisi pariwisata di Kota Bandung. “Semoga dengan program semacam ini, mereka terbekali kemampuan bahasa Inggrisnya. Ketika mereka melakukan pengawalan, terlebih saat MEA Masyarakat Ekonomi ASEAN) sudah berlaku nantinya,” ungkapnya, kemarin.

Lebih lanjut dia menjelaskan, sebanyak 140 anggota polisi pariwisata di Kota Bandung nantinya akan menerima pembinaan. Program Seeng Poek sendiri berlangsung setiap Kamis untuk satu tahun ke depan dengan 1,5 jam setiap kali pertemuan. “Program ini tidak bicara tentang tes, tetapi lebih kepada skills yang menurut LIA diperlukan po lisi pariwisata setelah sebelumnya dilakukan analisis kebtuhan. Dan hanya dilakukan di Bandung,” katanya.

Menurutnya, ketika tidak bicara tes di awal, otomatis akan ada heterogen kemampuan awal. Namun LIA punya cara tersendiri yang sudah teruji dalam mengatasi hal ini. Sebagai gerbongnya kursus, kata Wawan, yang berbicara didaktik metodik. Meskipun heterogen, guru kreatif harus bisa. “Karena kami bukan memberikan partner berbicara, tetapi memberikan pengajaran terstruktur,” jelasnya.

Seeng Poek sendiri memiliki makna filosofi yang mendalam. Secara singkat bisa dijelaskan bahwa sesuatu yang sudah lama dan tidak banyak dikenal tetap harus dilestarikan. “Sasarannya tidak pula terlepas dari pelestarian budaya Sunda. Orang bicara budaya dan seni, hubungannya sangat vital,” terang nya.

Dia mencontohkan, untuk me ngenal kan karinding (alat musik khas Sunda) kemasyarakat secara luas di dunia harus meng gunakan bahasa global yakni bahasa Inggris. Sebab, menurutnya, budaya berkaitan erat dengan ekonomi kreatif.

“Salahnya, pariwisata di kita tidak dilakukan by design. English merupakan tools yang sa ngat strategis. Pariwisata merupakan industri yang terus ber kembang bahkan bisa di katakan the biggest industry,” tuturnya. Indonesia , tambah dia, memiliki potensi pariwisata yang besar. Namun, informasinya tidak sampai ke dunia luar.

“Semoga dengan program ini masyarakat terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris atau paling tidak sesuai dengan program Kamis Inggris,” imbuhnya.

Anne Rufaidah/Fauzan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1007 seconds (0.1#10.140)