Longsor Rusak Tujuh Rumah Warga
A
A
A
SIMALUNGUN - Sebanyak tujuh rumah warga di Desa Bayu Muslimin, Kecamatan Tapian Dolok, rusak berat dan ringan akibat tertimbun longsor, Selasa (13/1) tengah malam. Meski begitu tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Camat Tapian Dolok, Ester Tambunan, didampingi Sekretaris Camat, Fikri Damanik, kepada KORAN SINDO MEDAN, Rabu (14/1), mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, dampak dari peristiwa tersebut, warga masih khawatir tinggal di rumahnya jika hujan deras turun.
“Rumah warga tertimbun tanah longsor dari perbukitan yang ada di sekitar pemukiman penduduk. Jadi, rumah warga rusak ringan, dan satu rusak berat akibat kebakaran yang bersamaan kejadiannya dengan longsor,” ujar Ester. Ester menambahkan, pihak pemerintah kecamatan sudah memberikan upaya penanggulangan sementara kepada warga yang rumahnya tertimbun longsor.
Selain itu, bersamasama warga membersihkan tanah longsoran dari rumah warga dengan gotong royong. Rumah warga yang mengalami rusak berat yaitu milik Ramli Harahap, Muhammad Asnan. Sedangkan rumah yang rusak ringan milik Edy Purwanto, Khairul Anwar, Hanafi Harahap, dan Sutrisno. Bahkan, rumah milik Baharudin Harahap terbakar saat longsor terjadi.
Seorang warga setempat, Robert, 43, mengharapkan pemerintah daerah membeton tebing di sekitar rumah warga, sehingga rumah warga tidak terancam tertimbun longsor jika hujan deras turun. “Kami berharap Pemkab Simalungun membeton tebing di sekitar pemukiman warga, sehingga jika hujan deras, warga tidak khawatir terjadi longsor,” kata Robert.
Sementara itu, Pemkab Langkat menyerahkan bantuan logistik dan mendirikan dapur umum untuk korban banjir yang terjadi di Tanjungpura, Hinai, dan Batang serangan."Kita bantu logistik dan pendirian dapur umum untuk korban banjir," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Langkat, Indra Salahuddin, di Stabat, kemarin.
Bantuan logistik yang diberikan itu berupa beras, mi instan, termasuk juga selimut, matras, tenda, dan kebutuhan lainnya, katanya. Sementara itu, Kepala Kantor Sosial, Rina W Marpaung, menjelaskan, selain posko kesehatan juga diterjunkan Tim Tagana ke berbagai banjir.
Termasuk bantuan dari provinsi juga sekarang ini sedang ditunggu untuk nantinya langsung disalurkan kepada para pengungsi yang sangat membutuhkan. Rina W Marpaung juga mengungkapkan, ada sekitar 5.293 rumah yang kini terendam banjir di Kecamatan Hinai, Batang Serangan, dan Tanjungpura.
Ricky Hutapea
Camat Tapian Dolok, Ester Tambunan, didampingi Sekretaris Camat, Fikri Damanik, kepada KORAN SINDO MEDAN, Rabu (14/1), mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, dampak dari peristiwa tersebut, warga masih khawatir tinggal di rumahnya jika hujan deras turun.
“Rumah warga tertimbun tanah longsor dari perbukitan yang ada di sekitar pemukiman penduduk. Jadi, rumah warga rusak ringan, dan satu rusak berat akibat kebakaran yang bersamaan kejadiannya dengan longsor,” ujar Ester. Ester menambahkan, pihak pemerintah kecamatan sudah memberikan upaya penanggulangan sementara kepada warga yang rumahnya tertimbun longsor.
Selain itu, bersamasama warga membersihkan tanah longsoran dari rumah warga dengan gotong royong. Rumah warga yang mengalami rusak berat yaitu milik Ramli Harahap, Muhammad Asnan. Sedangkan rumah yang rusak ringan milik Edy Purwanto, Khairul Anwar, Hanafi Harahap, dan Sutrisno. Bahkan, rumah milik Baharudin Harahap terbakar saat longsor terjadi.
Seorang warga setempat, Robert, 43, mengharapkan pemerintah daerah membeton tebing di sekitar rumah warga, sehingga rumah warga tidak terancam tertimbun longsor jika hujan deras turun. “Kami berharap Pemkab Simalungun membeton tebing di sekitar pemukiman warga, sehingga jika hujan deras, warga tidak khawatir terjadi longsor,” kata Robert.
Sementara itu, Pemkab Langkat menyerahkan bantuan logistik dan mendirikan dapur umum untuk korban banjir yang terjadi di Tanjungpura, Hinai, dan Batang serangan."Kita bantu logistik dan pendirian dapur umum untuk korban banjir," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Langkat, Indra Salahuddin, di Stabat, kemarin.
Bantuan logistik yang diberikan itu berupa beras, mi instan, termasuk juga selimut, matras, tenda, dan kebutuhan lainnya, katanya. Sementara itu, Kepala Kantor Sosial, Rina W Marpaung, menjelaskan, selain posko kesehatan juga diterjunkan Tim Tagana ke berbagai banjir.
Termasuk bantuan dari provinsi juga sekarang ini sedang ditunggu untuk nantinya langsung disalurkan kepada para pengungsi yang sangat membutuhkan. Rina W Marpaung juga mengungkapkan, ada sekitar 5.293 rumah yang kini terendam banjir di Kecamatan Hinai, Batang Serangan, dan Tanjungpura.
Ricky Hutapea
(ftr)