Pemkab Alokasikan Dana Bencana Rp10 M

Kamis, 15 Januari 2015 - 12:28 WIB
Pemkab Alokasikan Dana Bencana Rp10 M
Pemkab Alokasikan Dana Bencana Rp10 M
A A A
SUKABUMI - Pemkab Sukabumi kembali mengalokasikan dana penanggulangan bencana alam dengan jumlah yang sama seperti 2014, yakni Rp10 miliar.

Padahal tingkat kerawanan bencana pada tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Bupati Sukabumi Sukmawijaya mengatakan, hampir setiap tahun besaran dana penanggulangan bencana dialokasikan dalam jumlah yang sama yaitu mencapai sekitar Rp10 miliar.

Langkah tersebut dilakukan mengingat kondisi geografis Kabupaten Sukabumi yang masuk dalam kategori daerah rawan bencana, mulai dari pergerakan tanah, tanah longsor, hingga bencana banjir.

“Tahun lalu, jumlah dana yang terserap tidak terlampau besar. Mungkin karena kondisi cuaca yang kemarau, tidak banyak memicu terjadinya bencana alam. Tetapi berbeda dengan tahun 2015 ini, tingkat kerawanan bencana alam sangat tinggi. Indikasi tersebut sudah terlihat sejak akhir tahun lalu,” kata Sukmawijaya kepada wartawan kemarin.

Dia mengatakan, saat ini wilayah yang menjadi fokus kewaspadaan bencana adalah Kecamatan Pabuaran. Belum lama ini daerah tersebut telah dilanda bencana pergerakan tanah yang menyebabkan terbentuknya cekungan dengan ukuran yang cukup luas sehingga ketika di dera hujan deras berpotensi terjadinya genangan air dalam volume yang tinggi.

“Cekungan pada permukaan tanah yang telah terbentuk akibat gejala alam itu menjadi lokasi genangan air. Dikhawatirkan jika genangan itu meluap karena volume air terus bertambah akibat hujan, akan memicu terjadinya longsor. Kejadian itu tentunya sangat mengancam ratusan jiwa masyarakat yang bermukim perkampungan yang lokasinya berada tepat di bawah cekungan tanah,” beber Sukmawijaya.

Sementara itu Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar mengungkapkan, bencana pergerakan tanah di Kecamatan Pabuaran itu telah mengancam tiga desa, antara lain Desa Cibadak, Ciwalat ,dan Sukajaya.

“Berdasarkan pendataan terdapat 43 kepala keluarga (KK) yang terancam longsor karena pemukimannya berada dibawah cekungan tanah. Sedangkan 94 jiwa warga terancam pergerakan tanah,” tutur Irwan.

Toni Kamajaya
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6326 seconds (0.1#10.140)