Menengok Punden Mbah Gosang di Pasar Peterongan

Kamis, 15 Januari 2015 - 01:27 WIB
Menengok Punden Mbah...
Menengok Punden Mbah Gosang di Pasar Peterongan
A A A
SEMARANG - Pasar Peterongan yang terletak di Jalan MT Haryono, Kota Semarang, ternyata tidak hanya menjadi lokasi jual beli. Di tengah keramaian pasar itu, terdapat sebuah situs yang sangat sakral yang dikenal dengan sebutan Punden Asem Mbah Gosang.

Ya, sesuai dengan namanya, lokasi itu berada tepat di bawah pohon asem yang sangat besar di tengah-tengah pasar tersebut. Jika dilihat dari bentuk fisik pohon tersebut, usianya dipastikan mencapai ratusan tahun.

"Dahulu lokasi ini merupakan tempat singgah Mbah Gosang, salah satu tokoh yang dihormati saat itu. Konon di tempat ini beliau pernah menyembuhkan banyak orang sakit. Tapi siapa beliau dan bagaimana kisah aslinya kami tidak tahu," kata Widodo (55), juru kunci Punden Mbah Gosang kepada KORAN SINDO, kemarin.

Menurut Widodo, Punden Mbah Gosang selama ini menjadi lokasi ziarah masyarakat dan dipercaya sebagai tempat keramat. Warga percaya, jika berziarah di lokasi itu akan diberikan kelancaran usaha dan dikabulkan permintaannya.

"Selain itu, banyak orang mempercayai jika mendapat sakit dan kemudian datang untuk nyekar di tempat ini, maka akan memperoleh kesembuhan. Itu memang tidak dapat dibuktikan, percaya atau tidak itu memang terbukti," imbuhnya sambil tersenyum.

Lanjut Widodo, kebanyakan yang datang ke Punden Mbah Gosang merupakan orang-orang yang terkabul cita-citanya atau nazarnya. Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa jika nazarnya terkabul akan ziarah lagi ke Punden Mbah Gosang.

"Yang selama ini berkembang seperti itu. Bahkan pengunjungnya tidak hanya warga Semarang dan sekitarnya, melainkan dari luar Jawa seperti Kalimantan dan Sumatera. Kebanyakan ya seperti itu, mereka ke sini karena nazarnya terkabul," paparnya.

Disinggung mengenai rencana Pemkot merevitalisasi Pasar Peterongan yang diduga akan mengenai Punden Mbah Gosang, Widodo tidak berkomentar banyak. Namun, dirinya berharap tempat tersebut tidak dibongkar.

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa karena itu kewenangan Pemkot. Tapi kalau boleh berharap, lokasi ini dapat terus dipertahankan," pungkas Widodo yang menjadi juru kunci sejak 2007 itu.

Sementara itu, salah satu peziarah, Aji Cokro Pamungkas (54), warga Tanjung Mas, Semarang mengaku telah sejak lama berziarah di tempat itu. Menurutnya, banyak keinginannya yang terkabul setelah berziarah.

"Ya kita meminta tetap kepada Tuhan, tapi saya senang berziarah di sini karena banyak keinginan saya terkabul. Percaya tidak percaya saya mengalami itu," ujarnya.

Dirinya juga berharap Punden Asem Mbah Gosang dapat terus dilestarikan hingga nanti. Walaupun menurut rencana Pemkot merevitalisasi Pasar Peterongan, diharapkan tidak merusak
lokasi yang telah dikeramatkan masyarakat tersebut.

"Kalau bisa tidak merusak Punden ini karena sudah dipercaya masyarakat sebagai tempat keramat. Kalau nantinya dibongkar, akan banyak masyarakat yang kecewa," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6123 seconds (0.1#10.140)