Interpol Datangi Posko DVI di Mapolda Jatim
A
A
A
SURABAYA - Anggota Polisi International (Interpol) mendatangai Posko Disaster Victim Identification (DVI) di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.
Selain melihat langsung proses identifikasi korban Pesawat AirAsia QZ 8501, Interpol juga memastikan apakah kinerja tim DVI Mabes Polri sudah sesuai dengan standar interpol.
Simon Djidrovski, Koordinator Unit Forensik DVI Interpol dalam kunjungannya mengatakan, kedatangannya kal ini juga memberikan support kepada Tim DVI yang sedang bekerja. Saat ini masih tersisa 12 jenazah yang belum diidentifikasi.
Delegasi dari Polisi International ini melihat sejauh mana system yang digunakan oleh tim DVI Indonesia dalam menangani dan mengidentifikasi jenazah yang sudah rusak jasadnya.
"Apa yang dilakukan Tim DVI Polda Jatim sudah cukup maksimal, dan kami sangat mendukung upaya identifikasi ini dan juga kami melihat penerapan standar international saat identifikasi," kata Simon, Rabu (14/1/2015).
Simon juga mengatakan, Tim DVI ini melakukan pekerjaan untuk mengungkap identitas korban Pesawat AirAsia QZ 8501 seakurat mungkin.
Tentu ini adalah pekerjaan yang sulit. Namun demikian tetap diupayakan. “DVI itu pekerjaan sulit, tidak mungkin bisa ketemu semuanya,” ujarnya.
Kedatangan dua anggota Interpol ini disambut oleh Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budiono selaku Ketua DVI Polda Jatim dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiono.
Mereka melakukan pertemuan dengan Kapolda Jatim Irjen pol Anas Yusuf. Interpol ini juga menemui keluarga korban pesawat AirAsia yang saat itu berada di ruang tunggu Posko Krisis Center Polda Jatim.
Rombongan itu kemudian berlanjut ke posko DVI di Rumah Sakit Bhayangkara.
Sementara itu, hingga hari ke-18 total sudah 48 jenazah yang dievakusai ke RS Bhayangkara.
36 Jenazah diantaranya sudah didentifikasi dan saat ini masih tersisa 12 Jenazah yang belum teridentifikasi.
Selain melihat langsung proses identifikasi korban Pesawat AirAsia QZ 8501, Interpol juga memastikan apakah kinerja tim DVI Mabes Polri sudah sesuai dengan standar interpol.
Simon Djidrovski, Koordinator Unit Forensik DVI Interpol dalam kunjungannya mengatakan, kedatangannya kal ini juga memberikan support kepada Tim DVI yang sedang bekerja. Saat ini masih tersisa 12 jenazah yang belum diidentifikasi.
Delegasi dari Polisi International ini melihat sejauh mana system yang digunakan oleh tim DVI Indonesia dalam menangani dan mengidentifikasi jenazah yang sudah rusak jasadnya.
"Apa yang dilakukan Tim DVI Polda Jatim sudah cukup maksimal, dan kami sangat mendukung upaya identifikasi ini dan juga kami melihat penerapan standar international saat identifikasi," kata Simon, Rabu (14/1/2015).
Simon juga mengatakan, Tim DVI ini melakukan pekerjaan untuk mengungkap identitas korban Pesawat AirAsia QZ 8501 seakurat mungkin.
Tentu ini adalah pekerjaan yang sulit. Namun demikian tetap diupayakan. “DVI itu pekerjaan sulit, tidak mungkin bisa ketemu semuanya,” ujarnya.
Kedatangan dua anggota Interpol ini disambut oleh Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budiono selaku Ketua DVI Polda Jatim dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiono.
Mereka melakukan pertemuan dengan Kapolda Jatim Irjen pol Anas Yusuf. Interpol ini juga menemui keluarga korban pesawat AirAsia yang saat itu berada di ruang tunggu Posko Krisis Center Polda Jatim.
Rombongan itu kemudian berlanjut ke posko DVI di Rumah Sakit Bhayangkara.
Sementara itu, hingga hari ke-18 total sudah 48 jenazah yang dievakusai ke RS Bhayangkara.
36 Jenazah diantaranya sudah didentifikasi dan saat ini masih tersisa 12 Jenazah yang belum teridentifikasi.
(sms)