Gudang Kapas Terbakar, Indorama Rugi Miliaran Rupiah
A
A
A
PURWAKARTA - Gudang kapas katun milik PT Indorama Spining di Kampung Sampih, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, terbakar hebat kemarin.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun ditaksir kerugian mencapai miliaran rupiah. Informasi yang didapat KORAN SINDO peristiwa kebakaran ini pertama kali di ketahui sekitar pukul 06.00 WIB oleh warga setempat. Mereka melihat asap hitam membungbung ke udara dari dari dalam gedung yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kain perusahaan milik warga India itu.
Warga yang panik kemudian berbondong-bondong mendatangi lokasi kebakaran. Ternyata pengola gudang diduga lebih dahulu mengetahuinya, karena saat warga datang ke lokasi sejumlah armada dari pemadam kebakaran sudah datang ke lokasi. Untuk memadamkan api sedikitnya 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
Armada tersebut bukan hanya dari Damkar Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemda Purwakarta, namun dibantu dari Mobil Damkar PT Win Texs, PT Indo Bharat, PT South Pacipic, dan Perum PJT. Kobaran api yang semakin membesar membuat petugas kesulitan untuk menjinakan si jago merah. Hingga sore api beum sepenuhnya bisa dipadamkan. Terlebih barang-barang di dalam gudang yang mudah terbakar cukup banyak.
Berdasarkan data yang didapat ada sedikitnya 10 unit kontainer yang berisi 940 bal kapas katun yang ada dalam gudang yang memiliki luas sekitar 1 hektare itu. “Api memang cukup sulit dipadamkan, hingga menjelang sore ini proses pemadaman masih berlasung,” kata Kabid Damkar DKP Purwakarta Budi Herdiana.
Pihaknya belum mengetahui pasti penyebab kebakaran. Namun dugaan sementara akibat kosleting listrik. “Belum diketahui, karena api belum padam,” sambung dia. Pantauan di lapangan tak hanya petugas yang memadamkan api, namun warga setempat juga ikut membantu. Mereka khawatir api tidak bisa padam dan merembet ke permukiman penduduk.
Kasus kebakaran gudang kapas ini dalam proses penyelidikan Satreskrim Polres Purwakarta. Polisi pun belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran. Sejumlah pihak mulai dimintai keterangan guna menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut. Termasuk meminta keterangan warga setempat dan karyawan yang berkerja di perusahaan ini.
Didin Jalaludin
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun ditaksir kerugian mencapai miliaran rupiah. Informasi yang didapat KORAN SINDO peristiwa kebakaran ini pertama kali di ketahui sekitar pukul 06.00 WIB oleh warga setempat. Mereka melihat asap hitam membungbung ke udara dari dari dalam gedung yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kain perusahaan milik warga India itu.
Warga yang panik kemudian berbondong-bondong mendatangi lokasi kebakaran. Ternyata pengola gudang diduga lebih dahulu mengetahuinya, karena saat warga datang ke lokasi sejumlah armada dari pemadam kebakaran sudah datang ke lokasi. Untuk memadamkan api sedikitnya 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
Armada tersebut bukan hanya dari Damkar Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemda Purwakarta, namun dibantu dari Mobil Damkar PT Win Texs, PT Indo Bharat, PT South Pacipic, dan Perum PJT. Kobaran api yang semakin membesar membuat petugas kesulitan untuk menjinakan si jago merah. Hingga sore api beum sepenuhnya bisa dipadamkan. Terlebih barang-barang di dalam gudang yang mudah terbakar cukup banyak.
Berdasarkan data yang didapat ada sedikitnya 10 unit kontainer yang berisi 940 bal kapas katun yang ada dalam gudang yang memiliki luas sekitar 1 hektare itu. “Api memang cukup sulit dipadamkan, hingga menjelang sore ini proses pemadaman masih berlasung,” kata Kabid Damkar DKP Purwakarta Budi Herdiana.
Pihaknya belum mengetahui pasti penyebab kebakaran. Namun dugaan sementara akibat kosleting listrik. “Belum diketahui, karena api belum padam,” sambung dia. Pantauan di lapangan tak hanya petugas yang memadamkan api, namun warga setempat juga ikut membantu. Mereka khawatir api tidak bisa padam dan merembet ke permukiman penduduk.
Kasus kebakaran gudang kapas ini dalam proses penyelidikan Satreskrim Polres Purwakarta. Polisi pun belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran. Sejumlah pihak mulai dimintai keterangan guna menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut. Termasuk meminta keterangan warga setempat dan karyawan yang berkerja di perusahaan ini.
Didin Jalaludin
(ftr)