PHRI DIY Desak Pembentukan BPPD Provinsi

Senin, 12 Januari 2015 - 11:24 WIB
PHRI DIY Desak Pembentukan BPPD Provinsi
PHRI DIY Desak Pembentukan BPPD Provinsi
A A A
YOGYAKARTA - Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD PHRI DIY) mendesak pemerintah daerah segera membentuk Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) tingkat provinsi.

Hal ini tidak terlepas dari tujuan PHRI DIY untuk menyinergikan pihak-pihak dan program- program maupun promosi pariwisata yang ada di kabupaten/ kota. Mulai dari dinas pariwisata, BPPD tingkat kabupaten/ kota, hingga stakeholder seperti travel agent, hotel, restoran, dan lainnya. Tentu saja langkah tersebut bisa menjadi alternatif untuk menjaring banyak wisatawan Nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) datang ke Yogyakarta.

Misalnya, dengan memetakan pariwisata di daerah dan melakukan promosi besar-besaran di dalam maupun luar negeri. Tidak hanya mengandalkan dari sisi meeting, incentive, converence, and exhibition (MICE) semata. Untuk diketahui, di DIY sendiri baru Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta yang sudah memiliki BPPD.

“Desak Pemda DIY untuk segera bentuk badan promosi pariwisata tingkat provinsi. Karena sampai sekarang belum dibentuk, padahal sudah dua tahun diusulkan. Harapannya bisa sinergikan kegiatan promosi seluruh kegiatan pariwisata, tidak hanya kabupaten/- kota. Karena dengan tingkatkan pariwisata dan hotel, dampaknya bisa tingkatkan pula PAD (Pendapatan Asli Daerah) kabupaten/kota. Hal ini akan menjadi fokus program kepengurusan baru PHRI DIY nantinya,” ujar Ketua BPD PHRI DIY Periode 2014–2015 Istidjab M Danunagoro sebelum pelantikan dan pengukuhan pengurus BPD PHRI DIY di The Sahid Rich Jogja belum lama ini.

Menurutnya, dengan adanya BPPD diharapkan bisa turut meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke DIY. Pada 2015 ini, ditargetkan akan mencapai 250.000 wisman, naik 40.000 dari sebelumnya yang hanya 210.000 wisatawan pada 2014. Sementara, 3,5 juta untuk wisnus, dari sebelumnya yang hanya 3,1 juta wisatawan sampai dengan November 2014.

Di samping pembentukan BPPD, Istidjab yang secara aklamasi terpilih kembali menjadi Ketua BPD PHRI DIY untuk kedua kalinya juga mengemukakan, bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan hal-hal yang terkait dengan pelarangan pegawai negeri sipil (PNS) rapat di hotel. Bukannya tidak menyetujui, namun PHRI DIY berharap ada sedikit kelonggaran perihal tersebut.

“Pada 2015 ini, fatwa yang akan diperjuangkan, yakni larangan PNS rapat di hotel. Sebelumnya Ketua PHRI Pusat telah menghadap Wapres dan Menteri Pariwisata, (disampaikan bahwa) tidak dilarang tapi dibatasi. Bahkan ada instruksi dari (Menteri) BUMN untuk perusahaan negara tidak boleh rapat (di hotel dan lebih gunakan fasilitas negara), tapi (masih boleh) menginap di bintang tiga maksimal tiga hari.

Berdasarkan informasi ada upaya penghematan (anggaran) dari Rp45 triliun jadi Rp25 triliun oleh Presiden Jokowi. Itu sudah tekad pemerintah, mau nggak mau harus dukung,” urai dia. Dengan adanya penghematan tersebut, diharapkan pemerintah turut mengimbanginya dengan pembangunan sarana dan prasarana yang memadai seperti jalan, jembatan, dan landasan terbang.

Kemudian dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 ini, pihaknya sepakat untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pariwisata. Dengan tujuan supaya bisa bersaing dan tidak terdesak oleh pihak asing karena adanya pasar global. Terakhir, pihaknya juga ingin membuat materi promosi besar-besaran sebagai sarana untuk menjual pariwisata dan segala potensi DIY ke dalam negeri maupun luar negeri, bersama- sama dengan pemda setempat.

“Kalau mau tingkatkan pariwisata juga harus tingkatkan biaya, karena promosi wisata memang harus pakai duit. Kami dapat informasi telah disiapkan dana sejumlah Rp1,2 T untuk hal itu, naik tiga kali lipat dari sebelumnya yang hanya Rp400 M (miliar). Kami juga dorong (program pemerintah tentang) bebas visa kepada lima negara seperti China, Korea Selatan, Amerika, Australia, dan Rusia,” ucapnya.

DIY sendiri, kata dia, diusulkan menggelar banyak kegiatan sebagai ajang promosi guna menggaet banyak wisatawan. Setidaknya minimal 20 kegiatan dalam setahun, seperti Yogya Travel Mart yang akan digelar pada Mei 2015 mendatang.

Siti Estuningsih
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5300 seconds (0.1#10.140)