Polisi Tembak Kaki Pelaku Pemerkosa Anak

Minggu, 11 Januari 2015 - 19:58 WIB
Polisi Tembak Kaki Pelaku Pemerkosa Anak
Polisi Tembak Kaki Pelaku Pemerkosa Anak
A A A
MUSI RAWAS - Aparat kepolisian akhirnya menembak kaki pelaku penculikan dan pemerkosa anak di bawah umur yang telah sangat meresahkan warga, di Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sumatera Selatan (Sumsel).

Pelaku yang diketahui bernama Iswandi alias Is, warga Desa Bingin Jungut, Kecamatan Muara Kelingi, telah menculik dan memperkosa seorang siswi Kelas V Sekolah Dasar (SD) yang masih warga sekampungnya.

Usai melakukan perbuatan bejatnya, tersangka langsung lari ke hutan dan bersembunyi di dalamnya. Namun ada warga yang melihat pelaku bersembunyi, dan melaporkan kepada petugas kepolisian.

"Mendapat informasi tersebut, petugas langsung menunggu tersangka pulang di rumahnya, usai melangsungkan niat bejatnya, menculik dan menyetubuhi korban," kata Kapolres Kabupaten Mura AKBP Nurhadi Handayani, kepada wartawan, Minggu (11/1/2015).

Ditambahkan dia, ketika ditangkap, awalnya tersangka tidak melakukan perlawanan. Tetapi saat berada di jembatan gantung Desa Bingin Jungut, tersangka nekat memberontak dan mencoba melarikan diri dengan terjun ke arah sungai Musi.

Aparat yang tidak mau kehilangan tangkapannya tersebut langsung menembak kaki sebelah kanan tersangka. Akibat luka yang dideritanya, akhirnya tersangka dirujuk ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan.

"Tersangka mengaku nekat melakukan aksinya, karena sakit hati dengan orangtua korban yang telah mencuri duku sebanyak delapan karung miliknya," jelasnya.

Terpisah, Ketua Pokja Pengaduan dan Pelayanan KPAID Kabupaten Mura Meylani mengatakan, saat kejadian pihaknya turut serta melakukan penyisiran di hutan, dan melakukan penangkapan terhadap pelaku.

"Itu murni tindak pidana, walaupun sebab awal karena sakit hati yang dialami tersangka.‎ Tetapi KPAID fokus terhadap masalah psikologi anak, karena sebagai korban,"ujar Meylani.

Dia menjelaskan, saat pihaknya menyambangi rumah korban, nampak jelas ketakutan dialami korban saat diajak bicara dan hendak divisum. "Nah, Senin 12 Januai 2015, kami melakukan terapi psikolo‎gi kepada korban," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5454 seconds (0.1#10.140)