Jenazah Bocah 9 Tahun Teridentifikasi Lewat DNA Ibunya
A
A
A
SURABAYA - Jenazah bocah 9 tahun berhasil diidentifikasi Tim DVI lewat tes DNA. Terjadi kecocokan antara DNA anak itu dengan ibunya, yang juga menjadi korban pesawat AirAsia QZ8501 jatuh.
Korban diidentifikasi bernama Justin Geovani (9), alamat Surabaya. Kini, jenazah bocah laki-laki tersebut berada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Surabaya, untuk dibawa pulang oleh keluarga duka.
"Label B013 dengan metode primer terjadi kecocokan hasil DNA jenazah dibandingkan ibu kandung korban. Ini menariknya, ibu korban juga merupakan salah satu korban, yang mana pada 7 Januari telah diidentifikasi," terang Ketua Tim DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono, Sabtu (10/1/2015).
Identifikasi diperkuat dengan pemeriksaan post mortem yang sama dengan data ante mortem. Selain itu, data sekunder juga cocok.
"Korban pergi ke Singapura bersama bapak, ibu, dan satu saudara. Ibu dan dua anak sudah teridentifikasi, tinggal bapaknya yang belum ditemukan."
Budiyono menambahkan, selain berhasil mengidentifikasi jenazah label B013, pihaknya juga telah mengidentifikasi satu jenazah lagi dengan label B041.
Berdasarkan metode pemeriksaan primer, terjadi kecocokan gigi pada jenazah dan foto ante mortem, diperkuat data sekuder yang terjadi kesamaan soal informasi jenis kelamin perempuan dan usia. Sehingga, berpatokan pada satu data primer, sekunder, dan medis, jenazah tersebut bisa dioastikan atas nama Susandhini Liman (38), alamat Malang.
"Dengan berhasil diidentifikasi dua jenazah lagi hari ini, berarti Tim DVI telah mengidentifikasi 29 jenazah. Sementara jenazah yang belum diidentifikasi tinggal 19. Ini menjadi PR Tim DVI untuk melakukan identifikasi," tandasnya.
Korban diidentifikasi bernama Justin Geovani (9), alamat Surabaya. Kini, jenazah bocah laki-laki tersebut berada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Surabaya, untuk dibawa pulang oleh keluarga duka.
"Label B013 dengan metode primer terjadi kecocokan hasil DNA jenazah dibandingkan ibu kandung korban. Ini menariknya, ibu korban juga merupakan salah satu korban, yang mana pada 7 Januari telah diidentifikasi," terang Ketua Tim DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono, Sabtu (10/1/2015).
Identifikasi diperkuat dengan pemeriksaan post mortem yang sama dengan data ante mortem. Selain itu, data sekunder juga cocok.
"Korban pergi ke Singapura bersama bapak, ibu, dan satu saudara. Ibu dan dua anak sudah teridentifikasi, tinggal bapaknya yang belum ditemukan."
Budiyono menambahkan, selain berhasil mengidentifikasi jenazah label B013, pihaknya juga telah mengidentifikasi satu jenazah lagi dengan label B041.
Berdasarkan metode pemeriksaan primer, terjadi kecocokan gigi pada jenazah dan foto ante mortem, diperkuat data sekuder yang terjadi kesamaan soal informasi jenis kelamin perempuan dan usia. Sehingga, berpatokan pada satu data primer, sekunder, dan medis, jenazah tersebut bisa dioastikan atas nama Susandhini Liman (38), alamat Malang.
"Dengan berhasil diidentifikasi dua jenazah lagi hari ini, berarti Tim DVI telah mengidentifikasi 29 jenazah. Sementara jenazah yang belum diidentifikasi tinggal 19. Ini menjadi PR Tim DVI untuk melakukan identifikasi," tandasnya.
(zik)