Menpora Dukung Revitalisasi Jatidiri

Sabtu, 10 Januari 2015 - 11:50 WIB
Menpora Dukung Revitalisasi Jatidiri
Menpora Dukung Revitalisasi Jatidiri
A A A
SEMARANG - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mendukung rencana revitalisasikompleks StadionJatidiri Semarang.

Revitalisasi perlu dilakukan karena Jatidiri merupakan gelanggang olahraga kebanggaan warga Jawa Tengah, khususnya Semarang. “Saya kira ini perlu dorongan yang luar biasa dari pemerintah pusat, dan saya akan mengajak Gubernur Jateng, pihak swasta dan semua masyarakat, ayo kita bergotong royong agar Jatidiri kembali seperti masa lalu, luar biasa,” kata Menpora seusai meninjau Jatidiri kemarin.

Kedatangan Imam didampingi oleh Ketua Komisi E DPRD Jateng Yoyok Sukawi, Wakil Ketua KONI Jateng Sukahar dan perwakilan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Jateng. Selain meninjau lapangan sepak bola, politikus PKB itu juga mendatangi mes atlet yang berada di kompleks stadion.

Menurut Menpora, Stadion Jatidiri ini kebanggaan yang luar biasa. Ketika diresmikan pada 1987, warga di tempat asalnya (Pati) yang jauh dari Semarang pun, sebenarnya juga ikut merasa bangga. “Anggarannya ya nanti mana yang perlu pakai APBD dan apa langkah kita untuk merangkul dunia swasta termasuk BUMN,” ucapnya.

Sementara itu, Yoyok Sukawi mengatakan sedianya proyek revitalisasi ini sudah bisa dikerjakan pada 2016. Lantaran aset dari Pemprov Jateng ini masih dikelola oleh pihak ketiga, proses pengerjaannya harus menunggu selesainya kerja sama tersebut.

“Dananya nanti dari pemerintah pusat dan APBD Jateng. Dari Kemenpora mencapai 80%, atau sekitar Rp119 miliar untuk stadion utama,” kata pemilik nama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya ini.

Pemprov Jateng sudah mengajukan anggaran revitalisasi ke Kementerian Pemuda dan Olahraga dan responsnya positif. Tahun ini masterplan dan gambar induk harus sudah dilelang sehingga pada 2016 pengerjaan sudah bisa dimulai.

“Daya tampung stadion setidaknya bisa mencapai 55.000 penonton. Karena bisa dilihat sendiri, dalam setiap pertandingan penonton selalu penuh dan sampai turun di lintasan atletik, ini bisa mengganggu jalannya pertandingan,” tandasnya.

Arif Purniawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8741 seconds (0.1#10.140)