Berwajah Lugu dan Memelas, Kuncung Tetap Korupsi

Sabtu, 10 Januari 2015 - 11:48 WIB
Berwajah Lugu dan Memelas,...
Berwajah Lugu dan Memelas, Kuncung Tetap Korupsi
A A A
PEKALONGAN - Panggung di aula Universitas Pekalongan (Unikal) yang semula gelap tiba-tiba ditimpa sinar terang. Panggung berisi tumpukan keranjang dan jerami serta menara bambu.

Empat orang muncul berlarian dari belakang panggung, mereka kemudian memperagakan suatu tarian dengan membawa keranjang bambu. Salah satu tokoh bernama Kuncung dengan wajah lugu menceritakan kegundahan hatinya karena sang majikan wanita yang bernama Cukong pelit.

Selama bekerja memelihara bebek milik Cukong, dia tak memiliki harta apa pun karena gaji yang diterimanya hanya sedikit. Belakangan, Cukong juga sering marah kepadanya lantaran setoran telur bebek kepada Cukong tak sesuai target. Ditambah lagi, bebek yang dijaganya hilang.

Cukong akhirnya meminta pertanggungjawaban Kuncung. “Kuncung! Mana telurtelurnya. Setoran kamu masih kurang banyak. Setoran 50 telur per bulan saja tidak bisa,” teriak Si Cukong yang emosi. Karena ketakutan, Kuncung akhirnya kabur dan diburu oleh majikannya itu.

Kemudian muncul Jackie, Raja Pembohong, yang berpurapura menolong Kuncung menyelesaikan permasalahannya dengan sang bos. Jackie meminta Kuncung untuk berpura-pura hanya bisa mengucapkan kata “wek-wek” setiap diajak berbicara. Cukong yang kewalahan mencari Kuncung, akhirnya melaporkannya kepada Pak Lurah. Sidang pun dimulai dengan hakim Pak Lurah.

Selama sidang, saat Kuncung ditanya hanya menjawab “wek-wek”. Sehingga semua jawabannya diwakili oleh Jackie yang isinya penuh kebohongan. “Telurnya hilang Pak Lurah, ada yang dibawa banjir, ada pula yang tersambar petir,” kata Jacky lantang. Setelah berhasil memenangkan sidang, Kuncung kabur dan enggan membagi uang dari Cukong tersebut kepada Jackie.

Di tengah perjalanannya pulang, Kuncung bertemu dengan Pak Lurah yang sebetulnya sudah mengetahui kebohongan yang dilakukan Kuncung dan Jackie terhadap telur-telur bebek yang hilang itu. Ini adalah rangkaian cerita dengan judul Wek-wek karya Anton Chekov yang dimainkan oleh Teater Gema Universitas PGRI Semarang.

Sutradara Khoiri Abdillah mengatakan akhirnya siapa pun bisa melakukan kebohongan. “Termasuk Kuncung yang tampilannya lugu ternyata bisa membohongi Jackie yang dikenal Raja Pembohong,”ujarnya.

Prahayuda Febrianto
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0686 seconds (0.1#10.140)