Logo Baru Pemkot Pekalongan Dinilai Pemborosan
A
A
A
PEKALONGAN - Penggantian lambang baru Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan dinilai pemborosan anggaran. Sebab, dipastikan bakal terjadi pembengkakkan anggaran untuk pembuatan emblem untuk seragam dinas serta sejumlah seragam sekolah.
"Otomatis anggaran yang dibutuhkan nanti sangat tinggi, emblem seragam PNS, seragam sekolah, bangunan-bangunan, dan masih banyak lagi," kata Ketua Divisi Kajian dan Advokasi Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) Kota Pekalongan, Sugiharto, kepada wartawan, Jumat (9/1/2015).
Menurutnya, anggaran yang diperkirakan membengkak itu sebaiknya digunakan untuk kepentingan khalayak yang lebih bermanfaat.
"Kan lebih baik digunakan untuk perbaikan gorong-gorong misalnya, agar masyarakat tidak kebanjiran terus, atau untuk kepentingan masyarakat umum lainnya yang lebih bermanfaat," tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Pekalongan Basyir Ahmad sebelumnya mengaku, perubahan logo baru Kota Pekalongan untuk memberi semangat baru bagi masyarakat dan PNS Kota Pekalongan.
Sehingga, pelayanan kepada masyarakat bisa lebih maksimal. Selain itu, gambar benteng pada logo lama dinilai perlambang kekuasaan yang tidak fleksibel.
"Yang sakral itu agama kita. Logo Pemkot Pekalongan sendiri sudah tiga kali diubah sejak zaman penjajahan, dan terakhir diubah pada 15 Desember 1958. Logo baru menggambarkan semangat kerja tinggi," pungkasnya.
"Otomatis anggaran yang dibutuhkan nanti sangat tinggi, emblem seragam PNS, seragam sekolah, bangunan-bangunan, dan masih banyak lagi," kata Ketua Divisi Kajian dan Advokasi Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) Kota Pekalongan, Sugiharto, kepada wartawan, Jumat (9/1/2015).
Menurutnya, anggaran yang diperkirakan membengkak itu sebaiknya digunakan untuk kepentingan khalayak yang lebih bermanfaat.
"Kan lebih baik digunakan untuk perbaikan gorong-gorong misalnya, agar masyarakat tidak kebanjiran terus, atau untuk kepentingan masyarakat umum lainnya yang lebih bermanfaat," tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Pekalongan Basyir Ahmad sebelumnya mengaku, perubahan logo baru Kota Pekalongan untuk memberi semangat baru bagi masyarakat dan PNS Kota Pekalongan.
Sehingga, pelayanan kepada masyarakat bisa lebih maksimal. Selain itu, gambar benteng pada logo lama dinilai perlambang kekuasaan yang tidak fleksibel.
"Yang sakral itu agama kita. Logo Pemkot Pekalongan sendiri sudah tiga kali diubah sejak zaman penjajahan, dan terakhir diubah pada 15 Desember 1958. Logo baru menggambarkan semangat kerja tinggi," pungkasnya.
(san)