Ibu Korban Emosi Pada Pelaku
A
A
A
CIMAHI - Sebanyak 15 adegan di peragakan saat dilakukan rekonstruksi pembunuhan dan pemerkosaan oleh pelaku berinisial AS alias AR, 20, kepada siswa SMA PGRI 2 Minarti Nuraeni,16, di Lapangan Dalmas Mapolres Kota Cimahi Jalan Amir Machmud, kemarin.
Pada adegan reka ulang tersebut, tersangka memperagakan beberapa adegan reka ulang secara berurutan dari awal hingga akhir. Rekonstruksi dipimpin langsung oleh Kasatreskrim Polres Cimahi Deni Rusnandar beserta anggota Indonesia Autofinger Identification System (Inafis) Polres Cimahi yang juga dihadiri oleh ibu korban dan beberapa sanak saudara korban.
Pada adegan ke-1 sampai ke- 5, tersangka AS awalnya menjemput korban dan membawa korban ke tempat sepi ke daerah kampung Cikuya, Kecamatan Mar gaasih, Kabupaten Bandung. Namun, saat pelaku dan Korban diusir salah seorang warga, pelaku membawa korban ke Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Bandung Barat.
Selanjutnya, saat pelaku dan kor ban sampai di daerah Pakuhaji, pelaku mencoba mencium korban yang duduk di sepeda motornya hingga korban yang du duk di sepeda motor terjatuh. Akibatnya kaki kanan korban patah akibat tertimpa sepeda motor. Mengetahui hal itu, pelaku panik dan ketakutan untuk melapor kepada kekuarga korban. Akhirnya, pelaku memutuskan mem bunuh korban dengan cara mencekiknya lalu membungkamnya dengan jaket milik pelaku dan memukulnya dengan sebuah batu.
Setelah korban di perkirakan meninggal, pelaku meninggalkan korban sementara waktu untuk membeli bensin sepeda motornya. Kemudian pelaku kembali ketempat korban dengan membawa sebuah karung untuk memastikan korban telah meninggal dunia. Tindakan bejat pelaku kembali dilakukan setelah melihat tubuh korban yang tidak berdaya dengan menyetubuhi korban.
Setelah itu, tersangka meninggalkan korban begitu saja dan menutupi wajah dan tubuh korban dengan sebuah karung. Kasatreakrim Polres Cimahi AKP Deni Rusnandar mengatakan, pihaknya pada dasarnya sudah mengantongi cukup bukti untuk penyidikan kasus pembunuhan ini. Namun, rekonstruksi ini dilakukan untuk keperluan tambahan dan untuk mempertegas bagaimana pembunuhan ini dilakukan.
“Tadi ada 15 adegan, memang sama persis dengan keterangan yang diberikan pada berita acara,” kata Deni. Deni mengatakan, kematian korban diperkirakan karena pukulan benda tumpul ke daerah kepala korban, hal itu sebagai mana adanya kesesuaian dengan hasil pemeriksaan dari dokter forensik sebelumnya.
Sementara itu, Ibu Korban Yeni Suminar, 39, yang langsung menyaksikan proses rekonstruksi tersebut, terlihat sangat terpukul dan sempat meluapkan emosi kekesalannya kepada korban dengan menendang bagian kaki korban saat proses rekontruksi sedang berlangsung. “Harus dihukum mati. Anak saya mati, dia (pelaku) juga harus mati. Sadis gitu,” terangnya seusai proses rekonstruksi.
Nur Azis
Pada adegan reka ulang tersebut, tersangka memperagakan beberapa adegan reka ulang secara berurutan dari awal hingga akhir. Rekonstruksi dipimpin langsung oleh Kasatreskrim Polres Cimahi Deni Rusnandar beserta anggota Indonesia Autofinger Identification System (Inafis) Polres Cimahi yang juga dihadiri oleh ibu korban dan beberapa sanak saudara korban.
Pada adegan ke-1 sampai ke- 5, tersangka AS awalnya menjemput korban dan membawa korban ke tempat sepi ke daerah kampung Cikuya, Kecamatan Mar gaasih, Kabupaten Bandung. Namun, saat pelaku dan Korban diusir salah seorang warga, pelaku membawa korban ke Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Bandung Barat.
Selanjutnya, saat pelaku dan kor ban sampai di daerah Pakuhaji, pelaku mencoba mencium korban yang duduk di sepeda motornya hingga korban yang du duk di sepeda motor terjatuh. Akibatnya kaki kanan korban patah akibat tertimpa sepeda motor. Mengetahui hal itu, pelaku panik dan ketakutan untuk melapor kepada kekuarga korban. Akhirnya, pelaku memutuskan mem bunuh korban dengan cara mencekiknya lalu membungkamnya dengan jaket milik pelaku dan memukulnya dengan sebuah batu.
Setelah korban di perkirakan meninggal, pelaku meninggalkan korban sementara waktu untuk membeli bensin sepeda motornya. Kemudian pelaku kembali ketempat korban dengan membawa sebuah karung untuk memastikan korban telah meninggal dunia. Tindakan bejat pelaku kembali dilakukan setelah melihat tubuh korban yang tidak berdaya dengan menyetubuhi korban.
Setelah itu, tersangka meninggalkan korban begitu saja dan menutupi wajah dan tubuh korban dengan sebuah karung. Kasatreakrim Polres Cimahi AKP Deni Rusnandar mengatakan, pihaknya pada dasarnya sudah mengantongi cukup bukti untuk penyidikan kasus pembunuhan ini. Namun, rekonstruksi ini dilakukan untuk keperluan tambahan dan untuk mempertegas bagaimana pembunuhan ini dilakukan.
“Tadi ada 15 adegan, memang sama persis dengan keterangan yang diberikan pada berita acara,” kata Deni. Deni mengatakan, kematian korban diperkirakan karena pukulan benda tumpul ke daerah kepala korban, hal itu sebagai mana adanya kesesuaian dengan hasil pemeriksaan dari dokter forensik sebelumnya.
Sementara itu, Ibu Korban Yeni Suminar, 39, yang langsung menyaksikan proses rekonstruksi tersebut, terlihat sangat terpukul dan sempat meluapkan emosi kekesalannya kepada korban dengan menendang bagian kaki korban saat proses rekontruksi sedang berlangsung. “Harus dihukum mati. Anak saya mati, dia (pelaku) juga harus mati. Sadis gitu,” terangnya seusai proses rekonstruksi.
Nur Azis
(ftr)