Agen Mulai Keluhkan Penurunan Omzet

Selasa, 06 Januari 2015 - 10:16 WIB
Agen Mulai Keluhkan Penurunan Omzet
Agen Mulai Keluhkan Penurunan Omzet
A A A
BANDUNG - Dampak kenaikan harga elpiji non subsidi ukuran 12 kg mulai dirasakan masyarakat. Salah satunya agen penyalur elpiji 12 kg. Para agen mengaku mengalami penurunan omzet sejak elpiji 12 kg di naikan pada 2 Januari lalu.

Kepala Penjualan PT Limas Raga Inti Hari menyebutkan, pihaknya merasakan dampak besar dari kenaikan harga elpiji 12 kg. Omzet PT Limas Raga Inti mengalami penurunan yang cukup signifikan. “Setelah harga elpiji 12kg naik, omzet kami turun. Banyak pelanggan mempertanyakan kenaikan ini. Karena mung kin terasa berat. Padahal kami hanya mengikuti kebijakan dari Pertamina dan melakukan pendistribusian,” ungkapnya kepada wartawan, kemarin.

Menurutnya, penurunan omzet PT Limas Raga Inti pasca kenaikan harga elpiji 12 kg ini mencapai sekitar 20%. Kondisi ini disebabkan penurunan margin (keuntungan) yang bisa diraup oleh pihaknya. “Biasanya Rp5.000/tabung, kini menjadi Rp4.000/tabung,” bebernya.

Dihubungi terpisah, Asisten Manager Eksternal Relation Marketing Operation Region 3 Jakarta-Jawa Barat-Banten Pertamina (Persero) Mila Suciani menjelaskan, langkah menaikkan harga elpiji 12 kg dilakukan untuk mengurangi kerugian karena menjual dengan harga di bawah keekonomian.

Hingga akhir tahun 2014 kerugian Pertamina mencapai US$500 juta. “Hingga November 2014 Pertamina sudah rugi sekitar US$340 juta untuk elpiji 12 kg,” ucapnya. Meskipun harga elpiji 12 kg mengalami kenaikan, dia mengakui, belum terlihat adanya pergerakan permintaan untuk gas elpiji 12 kg dan 3 kg. Perubahan biasanya terjadi setelah dua minggu pasca kenaikan harga.

“Pembelian gas elpiji 12 kg biasanya per dua minggu. Jadi belum terlihat adanya pergerakan perubahan permintaan di mas yarakat. Kita lihat saja setelah dua minggu,” katanya. Disinggung mengenai kemungkinan terjadi migrasi pemakaian dari elpiji 12 kg ke 3 kg, dia menyebutkan, antisipasi pasokannya merupakan kewenangan pe merintah daerah. Pihaknya akan menambah pasokan jika memang permintaan dari masyarakat meningkat.

Sekadar diketahui, PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk menyesuaikan harga El pi ji non subsidi kemasan 12 kg sebesar Rp1.500 per kg terhitung sejak tanggal 3 Januari 2015 pukul 00.00 waktu setempat. Dengan penyesuaian ini, harga jual rata-rata Elpiji 12 kg nett dari Pertamina menjadi Rp9.069/kg dari sebelumnya Rp7.569/kg.

Apabila ditambahkan dengan komponen biaya lain untuk transport, pengisian di SPPBE, margin Agen dan PPN, maka harga jual di agen menjadi Rp11.225/kg atau Rp134.700/ta bung dari sebelumnya Rp9.575 / kg atau Rp114.900 /tabung.

Fauzan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6889 seconds (0.1#10.140)