Dua Pesawat Disiapkan untuk Angkut Keluarga Korban AirAsia

Selasa, 06 Januari 2015 - 05:14 WIB
Dua Pesawat Disiapkan...
Dua Pesawat Disiapkan untuk Angkut Keluarga Korban AirAsia
A A A
SURABAYA - Keluarga korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 bisa melihat langsung dan tabur bunga di lokasi pencarian para korban. Hal itu disampaikan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Moeldoko, saat berkunjung ke Posko Crisis Center di Polda Jatim.

Tawaran tersebut untuk meringankan beban psikologi para keluarga. "Saya persilakan kalau mau ikut ke lokasi. Ini semata-mata untuk membantu mengurangi kesedihan keluarga korban," katanya, kemarin.

Tawaran tersebut melihat dari sisi kemanusian sehingga tidak ada paksaan bagi keluarga korban yang tidak ingin ikut.

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan untuk teknis mengantarkan para keluarga korban ke lokasi adalah dengan menyediakan dua pesawat yaitu Hercules C 190 dan CN 295. Dua pesawat itu akan diberangkatkan dari Bandara Internasional Juanda menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Dari Pangkalan Bun, kemudian akan dibawa menggunakan KRI ke tempat yang menjadi pusat pencarian. Di sana para keluarga korban akan bisa melihat langsung proses pencarian dan evakuasi para korban serta melakukan tabur bunga.

Panglima TNI mengatakan, jika keluarga sudah siap, maka mereka akan diberangkatkan secepatnya. "Mungkin dengan cara ini bisa mengurangi kesedihan mereka."

Dia juga menjelaskan, dalam proses pencarian dan evakuasi para korban, prajurit TNI yang diterjunkan berupaya sangat maksimal. Bahkan mereka siap untuk bekerja keras mencari dan mengevakuasi para korban sampai pada batas waktu yang tidak ditentukan. Untuk itu, dia memberikan apresiasi besar pada para prajuritnya tersebut.

Dengan kerja keras yang dilakukan para prajurit dalam pencarian dan avakuasi para korban pesawat AirAsia QZ8501 ini, Jenderal TNI Moeldoko merasa yakin para keluarga korban percaya pada pencarian yang dilakukan TNI dan di bawah koordinasi Basarnas ini. Selain itu, dalam upaya pencarian juga mendapatkan bantuan dari beberapa negara asing.

Tantangan dalam pencarian juga sangat berat, karena berhadapan dengan cuaca buruk dan ombak besar. "Prajurit saya telah bekerja keras mengabaikan keselamatan diri mereka untuk melakukan pencarian dan evakuasi para korban," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4053 seconds (0.1#10.140)