Jalan Prof Hamka Rusak Lagi
A
A
A
SEMARANG - Jalan Prof Hamka Kota Semarang telah diperbaiki sekitar dua tahun silam. Kini di jalur yang lebih dikenal dengan sebutan Jalan Ngaliyan-Boja itu banyak lubang menganga cukup dalam dan membahayakan pengendara.
Kondisi itu bisa dilihat dari mulai pertigaan Jrakah hingga Mijen. Kerusakan terparah berada di tanjakan depan Kampus II UIN Walisongo Semarang, aspal jalan terkelupas sepanjang lebih dari tujuh meter dan lebar lebih dari tiga meter. “Ini akibat hujan lebat beberapa waktu lalu. Air dari selokan keluar ke jalan dan menyebabkan aspalnya terkelupas,” kata Sumarlan,56, salah satu warga sekitar jalan tersebut, kemarin.
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, warga setempat memasang ramburambu berupa bambu di tengah jalan agar pengendara yang melintas dapat melihat dan menghindari terjebak ke jalan rusak. “Untung lokasinya tanjakan jadi terlihat dari bawah. Meski begitu ini harus cepat diperbaiki karena mengganggu pengendara,” tuturnya.
Kerusakan itu dikeluhkan para pengguna jalan. Pasalnya, jalan Prof Hamka tergolong jalan baru yang belum lama diperbaiki. “Ini baru diperbaiki belum lama, tapi kondisinya sudah seperti ini. Mungkin saat dibangun kualitasnya buruk sehingga cepat rusak,” kata Komarudin, 47, warga Ngaliyan, Semarang.
Komarudin berharap, Pemkot Semarang melalui Dinas Bina Marga segera memperbaiki lokasi jalan tersebut. Sebab jika tidak, maka jalan berlubang itu akan menimbulkan korban. “Kondisi ini juga harus menjadi perhatian pemerintah agar lebih memperhatikan kualitas bangunan jalan. Kalau sudah seperti ini, tentu akan keluar modal lagi. Kami harap secepatnya jalan diperbaiki agar tidak mengganggu pengguna jalan,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Kota Semarang Sukardi saat dikonfirmasi membenarkan bahwa kondisi jalan di tanjakan depan UIN Walisongo itu mendesak diperbaiki.
Nantinya, pihaknya segera melakukan perbaikan sementara, yakni melakukan tambal sulam. “Sementara akan kami perbaiki agar pengguna jalan tidak terganggu. Segera kami lakukan tambal di beberapa lubang aspal yang mengelupas itu,” katanya.
Ke depan, Bina Marga akan mengkaji ulang mengenai penanganan jalan di lokasi itu. Sebab, kondisi jalan di sana selalu mengalami kerusakan setiap musim penghujan tiba.
“Setiap hujan aspalnya rusak, kami akan melakukan pengkajian ulang apakah jalan di lokasi itu perlu dilakukan betonisasi atau tidak. Kalau memang perlu, maka akan kami usulkan agar jalan di sana dibeton,” ucapnya.
Andika Prabowo
Kondisi itu bisa dilihat dari mulai pertigaan Jrakah hingga Mijen. Kerusakan terparah berada di tanjakan depan Kampus II UIN Walisongo Semarang, aspal jalan terkelupas sepanjang lebih dari tujuh meter dan lebar lebih dari tiga meter. “Ini akibat hujan lebat beberapa waktu lalu. Air dari selokan keluar ke jalan dan menyebabkan aspalnya terkelupas,” kata Sumarlan,56, salah satu warga sekitar jalan tersebut, kemarin.
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, warga setempat memasang ramburambu berupa bambu di tengah jalan agar pengendara yang melintas dapat melihat dan menghindari terjebak ke jalan rusak. “Untung lokasinya tanjakan jadi terlihat dari bawah. Meski begitu ini harus cepat diperbaiki karena mengganggu pengendara,” tuturnya.
Kerusakan itu dikeluhkan para pengguna jalan. Pasalnya, jalan Prof Hamka tergolong jalan baru yang belum lama diperbaiki. “Ini baru diperbaiki belum lama, tapi kondisinya sudah seperti ini. Mungkin saat dibangun kualitasnya buruk sehingga cepat rusak,” kata Komarudin, 47, warga Ngaliyan, Semarang.
Komarudin berharap, Pemkot Semarang melalui Dinas Bina Marga segera memperbaiki lokasi jalan tersebut. Sebab jika tidak, maka jalan berlubang itu akan menimbulkan korban. “Kondisi ini juga harus menjadi perhatian pemerintah agar lebih memperhatikan kualitas bangunan jalan. Kalau sudah seperti ini, tentu akan keluar modal lagi. Kami harap secepatnya jalan diperbaiki agar tidak mengganggu pengguna jalan,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Kota Semarang Sukardi saat dikonfirmasi membenarkan bahwa kondisi jalan di tanjakan depan UIN Walisongo itu mendesak diperbaiki.
Nantinya, pihaknya segera melakukan perbaikan sementara, yakni melakukan tambal sulam. “Sementara akan kami perbaiki agar pengguna jalan tidak terganggu. Segera kami lakukan tambal di beberapa lubang aspal yang mengelupas itu,” katanya.
Ke depan, Bina Marga akan mengkaji ulang mengenai penanganan jalan di lokasi itu. Sebab, kondisi jalan di sana selalu mengalami kerusakan setiap musim penghujan tiba.
“Setiap hujan aspalnya rusak, kami akan melakukan pengkajian ulang apakah jalan di lokasi itu perlu dilakukan betonisasi atau tidak. Kalau memang perlu, maka akan kami usulkan agar jalan di sana dibeton,” ucapnya.
Andika Prabowo
(ftr)