Keliling Daerah, Sehat dan Nasionalis

Senin, 05 Januari 2015 - 11:27 WIB
Keliling Daerah, Sehat dan Nasionalis
Keliling Daerah, Sehat dan Nasionalis
A A A
KENDAL - Sejumlah orang berpakaian serba unik dengan topi beragam berkumpul di samping puluhan sepeda onthel yang terparkir. Mereka terlihat akrab, sesekali membicarakan sepeda onthel masing-masing, saling memperkenalkan. Mereka adalah para anggota Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Kendal yang sedang menikmati Minggu bersama di Alun-alun Kabupaten Kendal, kemarin.

Memang, tiap anggota menganggap sepeda onthel tua miliknya seperti anggota keluarganya masingmasing. Tak hanya merawat, tak berlebihan jika mereka sangat hafal dengan seluk beluk sepeda onthelnya, termasuk sejarahnya. Kosti didirikan pada 2011 silam, sebagai wadah pencinta sepeda onthel tua.

Selama ini, anggota Kosti rutin berkumpul dan bersepeda bareng bersama pencinta sepeda tua dari berbagai wilayah di Kendal. Setiap kumpul, komunitas ini berbagi pengalaman tentang perawatan sepeda, sejarah sepeda dan pengalaman bersepeda ke beberapa daerah yang sudah dilalui dan sebagainya.

“Selain itu setiap kumpul, kami juga lakukan kampanye bersepeda kepada warga dan melakukan aksi sosial seperti bersih-bersih, kerja bakti, berbagi nasi, dan sebagainya. Kampanye biasanya juga kami lakukan ke sekolah-sekolah,” ujar Koordinator Kosti Kendal, Muhammad Yahya.

Selain kampanye, Kosti Kendal juga menjalin komunikasi dengan Kosti lainnya dari berbagai daerah lainnya. Bahkan kesempatan itu mereka gunakan untuk menggelar aksi gowes bareng ke daerah wisata. “Pernah kami bersama sejumlah Kosti lain bersepeda sampai ke Surabaya,” ucapnya.

Menurutnya, berpetualang dengan sepeda tua mengasyikkan. Sebab bisa ketemu para pencinta sepeda tua dari berbagai daerah. Lebih dari itu, semakin dekat dengan sepeda onthel tua, banyak anggota Kosti yang tumbuh rasa nasionalismenya. “Seperti masih hidup di jaman perjuangan,” paparnya. Sepeda tua menurutnya memerlukan perawatan khusus untuk menjaga agar besi-besi tua tidak berkarat dan tetap nyaman saat dikayuh. “Bengkelnya saja khusus untuk sepeda tua, tidak bisa bengkel sepeda biasa memperbaiki dan merawat sepeda antik,” katanya.

Murdowo, anggota Kosti Kendal mengaku, mencintai sepeda tua lantaran sepeda tua memiliki sejarah panjang yang mewarnai kemerdekaan. “Belajar sejarah Indonesia ini tidak lepas dari kehadiran Sepeda tua, jadi mesti dirawat,” tandasnya.

Wikha Setiawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2933 seconds (0.1#10.140)