Pusat Kuliner Ditinggalkan Pedagang

Senin, 05 Januari 2015 - 11:14 WIB
Pusat Kuliner Ditinggalkan Pedagang
Pusat Kuliner Ditinggalkan Pedagang
A A A
PANGKALAN BALAI - Keberadaan pusat kuliner yang berada di Jalan Lintas Timur (Jalintim) wilayah Kompleks Perkantoran Pemkab Banyuasin, Kelurahan Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, terus ditinggalkan para pedagang.

Kawasan yang awalnya diproyeksikan untuk sentral jajanan pasar tersebut, mulai tak berfungsi. Melihat kondisi aset milik pemerintah yang tak optimal itu, langsung mendapat sorotan DPRD Banyuasin. “Kami sangat menyesalkan aset tersebut sedemikian lama tidak befungsi sebagaimana mestinya,” ungkap Wakil Ketua DPRD Banyuasin Muhammad Sholih, saat dikonfirmasi.

Sholih menuturkan, sejak dibangun tahun 2011 lalu, pusat kuliner memang harus terus diupayakan untuk mendapat tempat di hati masyarakat, sebagai pusat makanan dan minuman. Namun, sejauh ini upaya tersebut tidak kunjung membuahkan hasil, lantaran dilatarbelakangi anekaragam persoalan.

“Kami akan memanggil dinas terkait, untuk duduk bersama mengatasi persoalan ini dan segera menemukan solusi, agar pusat kuliner digandrungi masyarakat. Karena, kami berharap dinas yang mengelola pusat kuliner tersebut dapat menemukan formula khusus untuk mengatasi persoalan yang menahun itu,” tuturnya.

Apalagi, sambungnya, beragam pembangunan pendukung, seperti gelanggang olahraga dan taman Kota Pangkalan Balai telah dibangun dua tahun belakangan, yang diharapkan dapat mendukung pengembangan kawasan pusat kuliner tersebut.

Sementara, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Banyuasin Hazmi, selaku penanggung jawab pengelolaan pusat kuliner mengungkapkan, menurunnya, daya beli masya rakat sangat dipengaruhi harga jual karet, yang merupakan komoditas andalan warga Banyuasin. “Kondisi yang terjadi memang tidak lain disebabkan karena daya beli masyarakat menurun secara menyeluruh, akibat dampak anjloknya harga karet,” ungkapnya.

Hazmi membeberkan, pada tahun 2015 ini pihaknya telah menyiapkan rencana untuk menghidupkan kembali keberadaan pusat kuliner tersebut. Salah satunya dengan menggandeng pengusaha jajanan tradisional khas Banyuasin, yang memiliki kualitas dan daya tahan yang lebih baik.

“Ke depan kami memprioritaskan peningkatan kualitas, serta variatifnya jajanan yang disajikan,” pungkasnya.

Yopie Cipta Raharja
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5763 seconds (0.1#10.140)