KRI Usman Harun dan Manuel Kasiepo Dikerahkan Cari AirAsia
A
A
A
JAKARTA - TNI Angkatan Laut (AL) mengirim dua kapal korvet terbaru, KRI Usman dan KRI Frans Kasiepo yang memiliki peralatan sonar canggih ke area pencarian Pesawat AirAsia QZ8501.
Kapal yang masing-masing diawaki 80-85 prajurit ini bertugas melakukan pencarian black box dan serpihan pesawat di bawah laut.
Kepala Basarnas Marsdya FHB Soelistyo mengatakan, armada tersebut memperkuat kekuatan laut dan udara yang sudah ada sebelumnya.
Sejak kemarin sudah ada 9 kapal dengan 84 penyelam yang siap untuk mencari objek yang diduga bagian pesawat AirAsia di dasar laut. Namun, cuaca buruk di lokasi siang hari ini masih menghambat upaya pencarian.
Ke 9 kapal tersebut terdiri atas 2 kapal Amerika Serikat, 1 kapal Malaysia, 4 kapal Indonesia, dan 2 kapal Singapura.
"Seluruh 9 kapal ini masih menunggu di daerah penyelaman," ujarnya saat melakukan konferensi pers di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2015).
Soelistyo mengatakan, hari ini pukul 08.21 WIB dua orang penyelam sudah diturunkan, namun harus kembali naik karena kondisi tidak memungkinkan.
"Penyelaman oleh dua orang pelopor sudah dilakukan ke kedalaman 31 meter. Tapi di dasar laut jarak pandang 0, jadi sangat gelap. Dan dasar laut juga berlumpur. Kecepatan arus juga mencapai 3-5 knot, sehingga diputuskan untuk menghentikan sementara," tandasnya.
Kapal yang masing-masing diawaki 80-85 prajurit ini bertugas melakukan pencarian black box dan serpihan pesawat di bawah laut.
Kepala Basarnas Marsdya FHB Soelistyo mengatakan, armada tersebut memperkuat kekuatan laut dan udara yang sudah ada sebelumnya.
Sejak kemarin sudah ada 9 kapal dengan 84 penyelam yang siap untuk mencari objek yang diduga bagian pesawat AirAsia di dasar laut. Namun, cuaca buruk di lokasi siang hari ini masih menghambat upaya pencarian.
Ke 9 kapal tersebut terdiri atas 2 kapal Amerika Serikat, 1 kapal Malaysia, 4 kapal Indonesia, dan 2 kapal Singapura.
"Seluruh 9 kapal ini masih menunggu di daerah penyelaman," ujarnya saat melakukan konferensi pers di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2015).
Soelistyo mengatakan, hari ini pukul 08.21 WIB dua orang penyelam sudah diturunkan, namun harus kembali naik karena kondisi tidak memungkinkan.
"Penyelaman oleh dua orang pelopor sudah dilakukan ke kedalaman 31 meter. Tapi di dasar laut jarak pandang 0, jadi sangat gelap. Dan dasar laut juga berlumpur. Kecepatan arus juga mencapai 3-5 knot, sehingga diputuskan untuk menghentikan sementara," tandasnya.
(sms)