Jauhi Kawah Utama dalam Radius 1,5 Km

Minggu, 04 Januari 2015 - 10:50 WIB
Jauhi Kawah Utama dalam...
Jauhi Kawah Utama dalam Radius 1,5 Km
A A A
SUBANG - Kondisi Gunung Tang kubanparahu di perbatasan Ka bu paten Subang dan Bandung Barat, terus aktif. Kemarin, gunung api itu menimbulkan delapan kali gempa vulkanik dangkal dengan tremor berdurasi 10-15 detik.

Akibat aktivitas tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menai kan status Gunung Tang kuban parahu dari normal menjadi was pada level II sejak Rabu 31 De sember 2014 lalu. Para pengunjung diimbau men jauh dari kawah utama dalam radius 1,5 kilometer. “Laporan dari petugas pos pengamatan gunung, hingga sore ini (kemarin), Tang ku banparahu tercatat delapan kali meng alami gempa vulkanik dangkal.”

“Dengan durasi tre mor 10 sampai 15 detik,” kata Tim Satuan Pe laksana Penang gulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) yang juga Kepala Satpol PP Subang Asep Setia Permana saat di hu bungi KORAN SINDOke marin. Dia mengungkapkan, pada Jumat (2/1) pukul 18.00-24.00 WIB, gunung api itu mengalami tiga kali gempa vulkanik dangkal dengan tremor berdurasi 10-15 detik.

Visual cuaca dalam kondisi mendung dengan suhu udara di sekitar kawah mencapai 19 derajat celsius. Lalu pada pukul 00.00- 06.00 WIB kemarin, Tang kubanparahu kembali mengalami tiga gempa vulkanik dangkal dengan durasi 10 detik, dimana visual cuaca dalam kondisi terang dengan suhu udara di sekitar kawah mencapai 19 derajat celsius.

Kemudian, pada pukul 06.00-12.00 WIB, gempa dangkal yang dialami gunung menurun jadi dua kali dengan lama tremor 8-13 detik, namun suhu udara di sekitar kawah utama meningkat jadi 20,5 derajat celsius dengan kondisi cuaca terang berawan.

“Dengan kondisi ini, status gunung masih waspada,” ungkap dia. Asep mengimbau, pengunjung maupun warga agar menjauhi kawah dalam radius 1,5 kilometer. Sebab, kondisi Tangkubanparahu seperti itu berbahaya bagi manusia. “Kalau kunjungan wisata belum ditutup. Namun pengunjung gak boleh dekati kawah dalam radius 1,5 km,” tutur Asep.

Camat Ciater Vino Subriadi mengimbau warga Desa Ciater tenang dan tidak panik, tapi tetap bersiaga, mengingat desa ini merupakan wilayah terdekat dengan gunung tersebut. “Siaga harus, tapi jangan panik dan selalu koordinasi dengan kami,” kata Vino.

Di wilayah desa tersebut, ujar dia, terdapat dua kampung yang paling rawan terdampak jika situasi gunung api yang memiliki ketinggian 2.084 meter di atas permukaan laut itu (DPL) itu memburuk, yakni Cicenang dan Dawuan. Sebab, lokasi kedua kampung itu sangat dekat dengan kawah utama dan berada di jalur aliran lava (lahar).

Karena itu, untuk mengantisipasi situasi yang tidak diharapkan, pemerintah desa bersama Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Kabupaten Subang telah me nyiapkan jalur evakuasi bagi warga. “Jalur evakuasinya mulai dari Kampung Cicenang menuju utara, dan dipusatkan di kantor Kecamatan Ciater,” ujar dia.

Selain itu, ungkap Vino, pemerintah desa juga me ngeluarkan surat imbauan kepada masyarakat yang berisi imbauan agar tetap tenang, beraktivitas normal, tidak panik, dan mengabaikan informasi dari luar yang tidak jelas.

“Kami udah mengaktifkan jadwal piket dari unsur Satpol PP di beberapa pos, termasuk di pos pengamatan Tangk uban parahu untuk mengetahui situasi dan perkembangan terkini,” ungkap Vino.

Usep husaeni
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1085 seconds (0.1#10.140)