Pusaka Rahasia Keraton Solo Dicuci

Sabtu, 03 Januari 2015 - 12:55 WIB
Pusaka Rahasia Keraton...
Pusaka Rahasia Keraton Solo Dicuci
A A A
SOLO - Keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) menggelar jamasan (pembersihan) meriam pusaka bernama Nyai Setomi, kemarin.

Ritual ini sebagai rangkaian Grebeg Maulid Nabi yang puncaknya akan dilakukan dengan kirab gunungan, Sabtu (3/1). Pengageng Sasana Wandawa Keraton Kasuananan Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger, menyebutkan, jamasan meriam pusaka dilakukan agar pusaka itu tetap terjaga keawetannya meskipun terus digerus oleh zaman.

Meriam peninggalan masa Pemerintahan Sultan Agung itu dulunya dipakai untuk melawan penjajah ketika masih berada di Yogyakarta. Meriam itu dibawa ke Keraton Kasunanan Surakarta seiring pecahnya Kerajaan Mataram menjadi dua, yakni di Yogyakarta dan Solo.

Setelah itu untuk menjaga kebersihannya dan fungsinya, meriam tersebut selalu di-jamas tiap menjelang acara Grebeg Keraton, misalnya Grebeg Maulid Nabi Muhammad. “Setiap grebeg berlangsung, pasti selalu didahului pembersihan pusaka yang disimpan di Sitinggil ini,” ucapnya.

Sedangkan untuk prosesi jamasan sendiri dilakukan dengan adat Jawa. Ritual diawali dengan doa di dekat beberapa tumpeng hasil bumi yang diletakkan di depan ruang penyimpanan meriam. Setelah itu dilakukan pembersihan secara tertutup di dalam ruangan.

Hal itu dilakukan karena senjata tersebut dianggap sebagai rahasia yang tidak boleh diketahui orang umum supaya tidak membahayakan keselamatan negara, dalam hal ini Keraton Kasunanan Surakarta. “Ini salah satu senjata rahasia yang dimiliki keraton,” ucapnya.

Adapun dalam puncak grebeg besok, akan dikirab gunungan jaler (laki-laki) dan estri (perempuan) serta gunungan anakan dari dalam keraton menuju Masjid Agung Solo. Sementara itu, salah seorang pengunjung, Suharno, menyebutkan, rangkaian acara mulai jamasan hingga kirab itu memang menarik untuk diikuti.

Jadi, tidak salah jika dalam waktu seperti ini banyak wisatawan dari luar daerah yang datang ke kompleks keraton untuk mengikuti prosesi budaya.

Arief Setiadi
(ftr)
Berita Terkait
Kearifan Lokal, Wakil...
Kearifan Lokal, Wakil Kepala BPIP: Pancasila Falsafah Bangsa
Ganjar Pranowo, Gubernur...
Ganjar Pranowo, Gubernur yang Merakyat
Digitalisasi Konservasi...
Digitalisasi Konservasi Mangrove
4 Kota dengan Janda...
4 Kota dengan Janda Terbanyak di Jawa Tengah, Nomor 3 Lebih dari 5.000
6 Penghargaan yang Diterima...
6 Penghargaan yang Diterima Ganjar Pranowo saat Menjadi Gubernur Jawa Tengah
5 Makanan Jawa Tengah...
5 Makanan Jawa Tengah yang Punya Nama Unik
Berita Terkini
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli...
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli Sulteng, BMKG: Waspadai Gempa Susulan
27 menit yang lalu
8 Buffer Zone Disiapkan...
8 Buffer Zone Disiapkan Antisipasi Macet Horor Mudik 2025 di Pelabuhan Merak
2 jam yang lalu
Pemulihan Korban Banjir,...
Pemulihan Korban Banjir, PGN Bantu 3.000 Warga di Bekasi dan Jaktim
2 jam yang lalu
Mutasi Polri, 5 Kapolres...
Mutasi Polri, 5 Kapolres di Lampung Diganti
2 jam yang lalu
Siswa SDN di Cigombong...
Siswa SDN di Cigombong Bogor Ikuti Kegiatan MNC Peduli-MNC Land: Bermain sambil Belajar
2 jam yang lalu
Lebaran di Solo, Jokowi...
Lebaran di Solo, Jokowi Tak Gelar Open House di Rumah
3 jam yang lalu
Infografis
Terbongkar, Rahasia...
Terbongkar, Rahasia Burung Beo Bicara Layaknya Manusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved