Angin & Curah Hujan Tinggi, Kalbar Berpeluang Terbentuk Cumulonimbus

Jum'at, 02 Januari 2015 - 23:52 WIB
Angin & Curah Hujan Tinggi, Kalbar Berpeluang Terbentuk Cumulonimbus
Angin & Curah Hujan Tinggi, Kalbar Berpeluang Terbentuk Cumulonimbus
A A A
PONTIANAK - Tingginya curah hujan yang mengguyur Kalimantan Barat (Kalbar) beberapa hari ini berpeluang terbentuknya awan cumulonimbus.

Hal ini berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatogi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak. Bahwa intensitas curah hujan masih merata di sejumlah wilayah di Kalbar.

Dina, salah seorang Prakirawan BMKG Supadio Pontianak mengatakan, tiga hari ke depan sejumlah wilayah di Kalbar masih berpontesi hujan, antara lain di Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas.

Sementara hujan dengan intensitas ringan akan terjadi di Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak, dan Kabupaten Sanggau.

Kemudian, Kabupaten Melawi, Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara memiliki curah hujan yang cukup tinggi yaitu di atas 500 milimeter per jam.

"Beberapa wilayah di Kalbar ini memiliki curah hujan yang cukup tinggi dari daerah-daerah lainnya, sehingga peluang banjir di daerah tersebut akan bisa saja terjadi. Hal ini dikarenakan tingginya curah hujan tersebut mencapai 500 milimeter per jamnya," katanya di Pontianak, Kalbar, Jumat (2/1/2015).

Dina menambahkan, intensitas curah hujan saat ini sudah di atas normal, yaitu berkisar antara 200 hingga 300 milimeter per jam. Sementara itu, untuk kecepatan angin berkisar antara 15 hingga 20 knot per jam, sehingga kondisi ini sangat berpeluang besar terbentuknya awan cumulonimbus.

"Terbentuknya awan cumulonimbus ini paling banyak terdapat di perairan Barat Kalbar antara lain, yaitu di Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Melawi, yang mana awan kumulonimbus ini terjadi ketika adanya segumpal awan hitam yang tebal yang di sertai hujan yang turun," paparnya.

Curah hujan yang cukup tinggi, kata dia, diikuti dengan tingginya gelombang laut akan berpotensi terbentuknya awan cumulonimbus. Maka itu, dia mengimbau, agar nelayan tetap waspada.

"Untuk musim penghujan di Kalimantan Barat akan terus berlangsung hingga bulan Januari," ujarnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7440 seconds (0.1#10.140)