Huntap Selesai, Relokasi Belum Ditentukan
A
A
A
MEDAN - Hingga saat ini pembangunan hunian tetap (huntap) untuk pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung sudah selesai 100%.
Tinggal proses finishing, seperti pembersihan lahan sekitar huntap dan lainnya. Namun sayangnya, walau proses pembangunan di kawasan hutan Siosar, Karo, sudah hampir rampung, belum ada keputusan kapan para pengungsi tersebut menempatinya.
Kepala Satgas Tanggap Darurat Gunung Sinabung, Letkol Inf Asep Sukarna menjelaskan, selain huntap sudah tuntas, akses jalan menuju permukiman sepanjang 9,2 kilometer juga sudah bisa dilalui.
“Ke-50 unit pembangunan tahap awal sudah selesai dikerjakan dan akses jalannya juga sudah tembus. Untuk bisa menempati huntap tersebut, harus dikoordinasikan dahulu dengan pemerintah daerah,” ujarnya kepada KORAN SINDO MEDAN, kemarin.
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan untuk kebaikan bersama, satgas akan melakukan kesepakatan bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo dan para pengungsi untuk memutuskan waktu yang tepat menempati huntap.
Di sisi lain, Letkol Inf Asep Sukarna menambahkan, tidak menutup kemungkinan tim gabungan yang terdiri atas TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo bersama masyarakat melanjutkan pembangunan huntap tahap kedua. Sebanyak 320 unit huntap akan dibangun pada tahap kedua.
Sementara untuk menghibur pengungsi yang masih berada di posko pengungsian, mulai akhir Desember 2014, Tim Satgas Tanggap Darurat Gunung Sinabung menggelar sejumlah acara di posko pengungsian, di antaranya menggelar perayaan Natal dan Tahun Baru, dan bakti sosial (baksos).
Sebanyak 2.443 jiwa atau 795 kepala keluarga (KK) masih mengungsi yang berada di tujuh titik posko pengungsian. Sebanyak 1.212 jiwa atau 370 KK akan direlokasi ke huntap.
“Mungkin dalam waktu dekat para pengungsi akan direlokasi. Tinggal menunggu waktu dari Pemkab Karo dan para pengungsi terkait keputusan kapan mereka akan dipindahkan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Di sisi lain, aktivitas Gunung Sinabung belum menunjukkan ada gejala penurunan. Hingga kini gunung setinggi 2.465 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu masih menggugurkan awan panas dengan jarak bervariasi maksimal sejauh 3.000-4.000 meter dan hembusan kolom abu dengan tinggi mencapai 1.500-2.000 meter.
Dicky Irawan
Tinggal proses finishing, seperti pembersihan lahan sekitar huntap dan lainnya. Namun sayangnya, walau proses pembangunan di kawasan hutan Siosar, Karo, sudah hampir rampung, belum ada keputusan kapan para pengungsi tersebut menempatinya.
Kepala Satgas Tanggap Darurat Gunung Sinabung, Letkol Inf Asep Sukarna menjelaskan, selain huntap sudah tuntas, akses jalan menuju permukiman sepanjang 9,2 kilometer juga sudah bisa dilalui.
“Ke-50 unit pembangunan tahap awal sudah selesai dikerjakan dan akses jalannya juga sudah tembus. Untuk bisa menempati huntap tersebut, harus dikoordinasikan dahulu dengan pemerintah daerah,” ujarnya kepada KORAN SINDO MEDAN, kemarin.
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan untuk kebaikan bersama, satgas akan melakukan kesepakatan bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo dan para pengungsi untuk memutuskan waktu yang tepat menempati huntap.
Di sisi lain, Letkol Inf Asep Sukarna menambahkan, tidak menutup kemungkinan tim gabungan yang terdiri atas TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo bersama masyarakat melanjutkan pembangunan huntap tahap kedua. Sebanyak 320 unit huntap akan dibangun pada tahap kedua.
Sementara untuk menghibur pengungsi yang masih berada di posko pengungsian, mulai akhir Desember 2014, Tim Satgas Tanggap Darurat Gunung Sinabung menggelar sejumlah acara di posko pengungsian, di antaranya menggelar perayaan Natal dan Tahun Baru, dan bakti sosial (baksos).
Sebanyak 2.443 jiwa atau 795 kepala keluarga (KK) masih mengungsi yang berada di tujuh titik posko pengungsian. Sebanyak 1.212 jiwa atau 370 KK akan direlokasi ke huntap.
“Mungkin dalam waktu dekat para pengungsi akan direlokasi. Tinggal menunggu waktu dari Pemkab Karo dan para pengungsi terkait keputusan kapan mereka akan dipindahkan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Di sisi lain, aktivitas Gunung Sinabung belum menunjukkan ada gejala penurunan. Hingga kini gunung setinggi 2.465 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu masih menggugurkan awan panas dengan jarak bervariasi maksimal sejauh 3.000-4.000 meter dan hembusan kolom abu dengan tinggi mencapai 1.500-2.000 meter.
Dicky Irawan
(ftr)