Taman Alun-Alun Rusak
A
A
A
BANDUNG - Baru dua hari diresmikan, sejumlah tanaman hias di sisi utara Taman Alun-Alun Bandung, Jalan Asia Afrika, rusak akibat terinjak-injak oleh pengunjung.
Meski kerusakan tidak terlalu parah, tapi kondisi ini menunjukan mental dan kesadaran warga Kota Bandung masih rendah terkait pentingnya untuk ikut menjaga fasilitas publik. Pantauan KORAN SINDO di Taman Alun-Alun, destinasi wisata baru di Kota Kembang itu dipenuhi ribuan warga, dewasa dan anak-anak.
Mereka sangat antusias menghabiskan massa liburan di taman tersebut. Warga bercengkrama, anak-anak berlarian di atas rumput sintetis. Sebagian dari mereka hanya duduk-duduk di sisi utara dan selatan taman seluas 12.000 meter persegi tersebut. Di sisi utara taman yang menghadap ke Jalan Asia Afrika, terlihat tanaman hias rusak akibat terinjak-injak pengunjung.
Padahal, saat persemian pada Rabu (31/12), tanaman itu masih segar. “Iya sayang (rusak). Kayaknya gara-gara semalem (perayaan menyambut tahun baru),” kata salah seorang warga Hamid, 27, di lokasi kemarin.
Diketahui, kawasan Taman Alun-Alun Bandung menjadi salah satu titik keramaian saat perayaan menyambut Tahun Baru 2015 di Kota Bandung. Ribuan warga tumpah ruah membanjiri kawasan itu. Hamid yang datang bersama istri dan anaknya sengaja mengisi liburan tahun baru di Taman Alun-Alun Bandung. “Penasaran aja. Kemarin (saat peresmian) ramedi media.” “Jadi sekalian liburan ke sini (Taman Alun-Alun). Itungitung hemat biaya daripada ke tempat lain,” ujar dia.
Hamid berharap warga Kota Bandung dapat bersama-sama men jaga kebersihan dan keindahan Taman Alun-Alun. “Iya harus ikut menjaga. Jangan pemerintah aja disalahin. Sekarang pemerintah udah bikin bagus (Taman Alun-Alun), tapi warganya malah ngerusak, tidak ikut menjaga,” tutur Hamid.
Aswin,35, salah seorang wisatawan asal Bekasi menyayangkan sejumlah tanaman di sisi utara Taman Alun-Alun rusak. “Padahal kemarin kan baru diresmikan. Tapi udah ada yang rusak. Warga harusnya bersama-sama menjaga,” kata Aswin. Aswin mengapresiasi upaya Pemkot Bandung memberikan ruang publik yang nyaman bagi warga.
Dia yang sempat tinggal di Kota Bandung terpukau dengan tampilan baru Alun- Alun. “Dulu miris liat-nya. Kumuh, banyak PKL lagi. Sekarang bagus,” ungkap dia. Aswin mengeluhkan buruknya basement parkir di bawah Taman Alun-Alun.
Menurut Aswin, Pemkot Bandung harus segera membenahi tempat parkir itu agar para pengunjung benar-benar merasa nyaman.” Tempat parkirnya diperbaiki. Di bawah (basment parkir) bau, terus pengap lagi. Kalau dibenahi pasti jauh lebih bagus,” kata Aswin.
Diberitakan KORAN SINDO, Taman Alun-Alun Bandung menjadi kado termanis bagi warga Kota kembang di pengujung 2014. Taman Alun- Alun Bandung ini melengkapi sejumlah taman tematik dan diharapkan menjadi lokasi piknik murah bagi warga. Taman Alun-Alun Bandung yang berada di depan Masjid Raya Bandung, Provinsi Jawa Barat ini, telah ada sejak ratusan tahun silam.
Pada Oktober 2014, Pemkot Bandung di bantu pihak ketiga berupaya untuk mengembalikan fungsi Taman Alun-Alun sebagai ruang publik. Taman didesain ulang dengan konsep baru dan jauh lebih modern. Bagian tengah taman dilapisi rumput sintetis seluas kurang lebih 4.800 meter persegi.
Sisi selatan Jalan Dalem Kaum terdapat taman bunga. Sedangkan di sisi utara Jalan Asia Afrika, terdapat taman bermain anak-anak. Di sini terdapat halte terpanjang di Indonesia lengkap dengan tulisan huruf kapital, Alun-Alun Bandung. Setelah renovasi 90% selesai, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meresmikan Taman Alun-Alun Bandung pada Rabu (31/12).
Ratusan warga meramaikan peresmian taman itu. “Dulu kan anak-anak kalau main diajak ke mal. Sekarang dengan ada ini (Taman Alun- Alun Bandung) bisa menjadi pilihan untuk lokasi piknik bagi warga,” kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kemarin.
Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arief Prasetya mengemukakan, Taman Alun-Alun Bandung belum selesai seluruhnya. Terdapat beberapa bagian yang harus diselesaikan, seperti bagian timur taman tangga dan pedestrian.
Selain itu, kata Arief, pemkot akan melengkapi taman dengan Wifi gratis dan perpustakaan. “Untuk tempat penitipan sendal dan sepatu, kami akan berkoordinasi dengan pengurus Masjid Raya Bandung,” kata Arief.
Mochamad Solehudin
Meski kerusakan tidak terlalu parah, tapi kondisi ini menunjukan mental dan kesadaran warga Kota Bandung masih rendah terkait pentingnya untuk ikut menjaga fasilitas publik. Pantauan KORAN SINDO di Taman Alun-Alun, destinasi wisata baru di Kota Kembang itu dipenuhi ribuan warga, dewasa dan anak-anak.
Mereka sangat antusias menghabiskan massa liburan di taman tersebut. Warga bercengkrama, anak-anak berlarian di atas rumput sintetis. Sebagian dari mereka hanya duduk-duduk di sisi utara dan selatan taman seluas 12.000 meter persegi tersebut. Di sisi utara taman yang menghadap ke Jalan Asia Afrika, terlihat tanaman hias rusak akibat terinjak-injak pengunjung.
Padahal, saat persemian pada Rabu (31/12), tanaman itu masih segar. “Iya sayang (rusak). Kayaknya gara-gara semalem (perayaan menyambut tahun baru),” kata salah seorang warga Hamid, 27, di lokasi kemarin.
Diketahui, kawasan Taman Alun-Alun Bandung menjadi salah satu titik keramaian saat perayaan menyambut Tahun Baru 2015 di Kota Bandung. Ribuan warga tumpah ruah membanjiri kawasan itu. Hamid yang datang bersama istri dan anaknya sengaja mengisi liburan tahun baru di Taman Alun-Alun Bandung. “Penasaran aja. Kemarin (saat peresmian) ramedi media.” “Jadi sekalian liburan ke sini (Taman Alun-Alun). Itungitung hemat biaya daripada ke tempat lain,” ujar dia.
Hamid berharap warga Kota Bandung dapat bersama-sama men jaga kebersihan dan keindahan Taman Alun-Alun. “Iya harus ikut menjaga. Jangan pemerintah aja disalahin. Sekarang pemerintah udah bikin bagus (Taman Alun-Alun), tapi warganya malah ngerusak, tidak ikut menjaga,” tutur Hamid.
Aswin,35, salah seorang wisatawan asal Bekasi menyayangkan sejumlah tanaman di sisi utara Taman Alun-Alun rusak. “Padahal kemarin kan baru diresmikan. Tapi udah ada yang rusak. Warga harusnya bersama-sama menjaga,” kata Aswin. Aswin mengapresiasi upaya Pemkot Bandung memberikan ruang publik yang nyaman bagi warga.
Dia yang sempat tinggal di Kota Bandung terpukau dengan tampilan baru Alun- Alun. “Dulu miris liat-nya. Kumuh, banyak PKL lagi. Sekarang bagus,” ungkap dia. Aswin mengeluhkan buruknya basement parkir di bawah Taman Alun-Alun.
Menurut Aswin, Pemkot Bandung harus segera membenahi tempat parkir itu agar para pengunjung benar-benar merasa nyaman.” Tempat parkirnya diperbaiki. Di bawah (basment parkir) bau, terus pengap lagi. Kalau dibenahi pasti jauh lebih bagus,” kata Aswin.
Diberitakan KORAN SINDO, Taman Alun-Alun Bandung menjadi kado termanis bagi warga Kota kembang di pengujung 2014. Taman Alun- Alun Bandung ini melengkapi sejumlah taman tematik dan diharapkan menjadi lokasi piknik murah bagi warga. Taman Alun-Alun Bandung yang berada di depan Masjid Raya Bandung, Provinsi Jawa Barat ini, telah ada sejak ratusan tahun silam.
Pada Oktober 2014, Pemkot Bandung di bantu pihak ketiga berupaya untuk mengembalikan fungsi Taman Alun-Alun sebagai ruang publik. Taman didesain ulang dengan konsep baru dan jauh lebih modern. Bagian tengah taman dilapisi rumput sintetis seluas kurang lebih 4.800 meter persegi.
Sisi selatan Jalan Dalem Kaum terdapat taman bunga. Sedangkan di sisi utara Jalan Asia Afrika, terdapat taman bermain anak-anak. Di sini terdapat halte terpanjang di Indonesia lengkap dengan tulisan huruf kapital, Alun-Alun Bandung. Setelah renovasi 90% selesai, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meresmikan Taman Alun-Alun Bandung pada Rabu (31/12).
Ratusan warga meramaikan peresmian taman itu. “Dulu kan anak-anak kalau main diajak ke mal. Sekarang dengan ada ini (Taman Alun- Alun Bandung) bisa menjadi pilihan untuk lokasi piknik bagi warga,” kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kemarin.
Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arief Prasetya mengemukakan, Taman Alun-Alun Bandung belum selesai seluruhnya. Terdapat beberapa bagian yang harus diselesaikan, seperti bagian timur taman tangga dan pedestrian.
Selain itu, kata Arief, pemkot akan melengkapi taman dengan Wifi gratis dan perpustakaan. “Untuk tempat penitipan sendal dan sepatu, kami akan berkoordinasi dengan pengurus Masjid Raya Bandung,” kata Arief.
Mochamad Solehudin
(ftr)