Dua Jenazah Penumpang AirAsia Mulai Membusuk
A
A
A
SURABAYA - Dua jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501 tiba di ruang autopsi RS Bhayangkara, Polda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Dua jenazah tersebut berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Kondisinya mulai membusuk.
Kepala DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiono mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan identitas jenazah tersebut karena tim identifikasi masih bekerja.
"Tim masih bekerja. Masih dua jenazah, laki-laki dan perempuan," kata Budi di Mapolda Jatim, Rabu (31/12/2014).
Ia menjelaskan, kondisi jenazah saat ini sedikit mengalami pembusukan karena sudah tiga hari berada di lautan. Namun demikian ia memastikan dua jenazah tersebut masih cukup bagus untuk dilakukan identifikasi.
Budiono juga menyebut, ada beberapa proses identifikasi terhadap dua jenazah itu. Sehingga, hasil dari identifikasi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan secara hukum. Identifikasi tidak berdasarkan pandangan mata.
"Tim yang bekerja. Kami tidak bisa menyebut identitasnya. Butuh proses. Termasuk pakaian yang digunakan oleh jenazah itu," jelasnya.
Budiono menyebut, proses identifikasi ini juga melibatkan tim ahli di antaranya ahli patologi forensik, ahli DNA, dan lain-lain.
"Tim saat ini sedang bekerja. Perlu waktu secara betul dan tepat," katanya.
Terkait sterilisasi ini, Budiono mengaku dilakukan agar tim identifikasi bisa bekerja secara nyaman dan kondusif.
Sementara itu, informasi yang dihimpun, salah satu dari jenazah tersebut diduga adalah Khairunissa, salah satu pramugari AirAsia.
Kepala DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiono mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan identitas jenazah tersebut karena tim identifikasi masih bekerja.
"Tim masih bekerja. Masih dua jenazah, laki-laki dan perempuan," kata Budi di Mapolda Jatim, Rabu (31/12/2014).
Ia menjelaskan, kondisi jenazah saat ini sedikit mengalami pembusukan karena sudah tiga hari berada di lautan. Namun demikian ia memastikan dua jenazah tersebut masih cukup bagus untuk dilakukan identifikasi.
Budiono juga menyebut, ada beberapa proses identifikasi terhadap dua jenazah itu. Sehingga, hasil dari identifikasi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan secara hukum. Identifikasi tidak berdasarkan pandangan mata.
"Tim yang bekerja. Kami tidak bisa menyebut identitasnya. Butuh proses. Termasuk pakaian yang digunakan oleh jenazah itu," jelasnya.
Budiono menyebut, proses identifikasi ini juga melibatkan tim ahli di antaranya ahli patologi forensik, ahli DNA, dan lain-lain.
"Tim saat ini sedang bekerja. Perlu waktu secara betul dan tepat," katanya.
Terkait sterilisasi ini, Budiono mengaku dilakukan agar tim identifikasi bisa bekerja secara nyaman dan kondusif.
Sementara itu, informasi yang dihimpun, salah satu dari jenazah tersebut diduga adalah Khairunissa, salah satu pramugari AirAsia.
(zik)