Banjir Landa Manado
A
A
A
MANADO - Dini hari tadi, Markas Ajenrem 131/Santiago di Jalan Ahmad Yani, Manado, Sulawesi Utara, terendam banjir sekitar 50 cm.
Imran Amrain (55), salah satu warga setempat mengaku, tak hanya Ajenrem 131/Santiago terendam banjir dini hari tadi. Tapi beberapa permukiman di sekitarnya pun ikut tergenang air.
"Tak hanya itu, Jalan Ahmad Yani pun lumpuh total akibat tingginya air di badan jalan," ujarnya, Selasa (30/12/2014).
Tingginya volume air di sungai di sekitar Jalan Ahmad Yani, samping Ajenrem 131/Santiago, disebabkan sejak pagi kemarin hingga dini hari tadi hujan terus turun. Hal itu yang membuat sungai tersebut tak mampu menampung debit air.
"Air mulai naik pada pukul 23.00 WITA tadi dan baru pukul 01.00 WITA volume air sudah sedikit menurun," jelasnya.
Sementara, Mahes Manopo, pemilik rumah makan di Jalan Ahmad Yani ini mengatakan, tak seperti biasanya air sungai meluap. Mau tidak mau barang-barang pun secepatnya diselamatkan. Tinggi air di dalam rumah dan di jalan selutut orang dewasa. Sementara di teras rumah hanya sekitar 10 cm, sebab posisinya sedikit tinggi.
"Tapi saat ini air sudah mulai turun, sementara cuaca masih terlihat kurang bersahabat. Mudah-mudahan saja hujan tidak turun lagi," jelasnya.
Sebelumnya, akibat hujan deras disertai angin dan tingginya gelombang laut, muara Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano di Kota Manado meluap 265 cm, Selasa (30/12/2014) dini hari .
Sejumlah warga yang tinggal di bantaran sungai terpaksa meninggalkan rumah mereka, sebab air di rumah permukiman mencapai 50 cm.
Kepala Lingkungan I, Komo Luar, Kecamatan Wenang Agus Muhammad mengatakan, ada sekitar 200 kepala keluarga (KK) dan 500 lebih jiwa di Lingkungan I. Rumah 200 KK itu rata terkena banjir.
"Hingga saat ini kami belum mendapatkan posko dari Pemkot Manado. Namun untuk sementara, warga kami arahkan ke dataran tinggi, yakni di depan ruko-ruko di Jalan Sudirman," ujar Agus, Selasa (30/12/2014).
Sementara salah satu relawan RAPI, Anto mengatakan, sejak malam tadi hingga dini hari sekitar 40 orang relawan RAPI diturunkan untuk membantu mengevakuasi korban banjir di bantaran DAS Tondano.
"Tak hanya RAPI, tapi dari PMI dan kepolisian pun sudah turun ke lokasi untuk membantu para korban. Dan, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa, hanya rumah warga yang terendam air mencapai setengah meter lebih," jelasnya.
Imran Amrain (55), salah satu warga setempat mengaku, tak hanya Ajenrem 131/Santiago terendam banjir dini hari tadi. Tapi beberapa permukiman di sekitarnya pun ikut tergenang air.
"Tak hanya itu, Jalan Ahmad Yani pun lumpuh total akibat tingginya air di badan jalan," ujarnya, Selasa (30/12/2014).
Tingginya volume air di sungai di sekitar Jalan Ahmad Yani, samping Ajenrem 131/Santiago, disebabkan sejak pagi kemarin hingga dini hari tadi hujan terus turun. Hal itu yang membuat sungai tersebut tak mampu menampung debit air.
"Air mulai naik pada pukul 23.00 WITA tadi dan baru pukul 01.00 WITA volume air sudah sedikit menurun," jelasnya.
Sementara, Mahes Manopo, pemilik rumah makan di Jalan Ahmad Yani ini mengatakan, tak seperti biasanya air sungai meluap. Mau tidak mau barang-barang pun secepatnya diselamatkan. Tinggi air di dalam rumah dan di jalan selutut orang dewasa. Sementara di teras rumah hanya sekitar 10 cm, sebab posisinya sedikit tinggi.
"Tapi saat ini air sudah mulai turun, sementara cuaca masih terlihat kurang bersahabat. Mudah-mudahan saja hujan tidak turun lagi," jelasnya.
Sebelumnya, akibat hujan deras disertai angin dan tingginya gelombang laut, muara Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano di Kota Manado meluap 265 cm, Selasa (30/12/2014) dini hari .
Sejumlah warga yang tinggal di bantaran sungai terpaksa meninggalkan rumah mereka, sebab air di rumah permukiman mencapai 50 cm.
Kepala Lingkungan I, Komo Luar, Kecamatan Wenang Agus Muhammad mengatakan, ada sekitar 200 kepala keluarga (KK) dan 500 lebih jiwa di Lingkungan I. Rumah 200 KK itu rata terkena banjir.
"Hingga saat ini kami belum mendapatkan posko dari Pemkot Manado. Namun untuk sementara, warga kami arahkan ke dataran tinggi, yakni di depan ruko-ruko di Jalan Sudirman," ujar Agus, Selasa (30/12/2014).
Sementara salah satu relawan RAPI, Anto mengatakan, sejak malam tadi hingga dini hari sekitar 40 orang relawan RAPI diturunkan untuk membantu mengevakuasi korban banjir di bantaran DAS Tondano.
"Tak hanya RAPI, tapi dari PMI dan kepolisian pun sudah turun ke lokasi untuk membantu para korban. Dan, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa, hanya rumah warga yang terendam air mencapai setengah meter lebih," jelasnya.
(zik)