Basarnas: Sinyal Emergency Bukan dari Pesawat AirAsia
A
A
A
JAKARTA - Badan SAR Nasional (Basarnas) menemukan sinyal darurat atau emergency di sekitar perairan Selat Karimata, dekat Laut Jawa dan Pulau Bangka..
"Sinyal emergency pertama didapat pukul 09.00 WIB. Kemudian sinyal emergency kedua didapat agak siangan," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Senin 29 Desember 2014.
Namun setelah dilakukan pengecekan sinyal emergency tersebut bukan berasal dari pesawat AirAsia yang sudah hilang kontak sejak Minggu 28 Desember 2014.
Sinyal itu berasal dari Personal Locator Beacons (PLB). "Sinyal emergency itu bukan dari ELT (emergency located transmitter) pesawat AirAsia QZ8501," tegas Soelistyo.
Sekadar diketahui, Pesawat AirAsia QZ 8501 hilang semenjak Minggu 28 Desember 2014 pagi. Pesawat rute Surabaya-Singapura itu mengangkut 138 orang dewasa, 16 orang anak dan seorang bayi.
Pesawat itu mengalami hilang kontak pda pukul 06.17 WIB pada Minggu 28 Desember 2014.
"Sinyal emergency pertama didapat pukul 09.00 WIB. Kemudian sinyal emergency kedua didapat agak siangan," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Senin 29 Desember 2014.
Namun setelah dilakukan pengecekan sinyal emergency tersebut bukan berasal dari pesawat AirAsia yang sudah hilang kontak sejak Minggu 28 Desember 2014.
Sinyal itu berasal dari Personal Locator Beacons (PLB). "Sinyal emergency itu bukan dari ELT (emergency located transmitter) pesawat AirAsia QZ8501," tegas Soelistyo.
Sekadar diketahui, Pesawat AirAsia QZ 8501 hilang semenjak Minggu 28 Desember 2014 pagi. Pesawat rute Surabaya-Singapura itu mengangkut 138 orang dewasa, 16 orang anak dan seorang bayi.
Pesawat itu mengalami hilang kontak pda pukul 06.17 WIB pada Minggu 28 Desember 2014.
(dam)