Ini Daftar Panjang Kecelakaan Pesawat Airbus A320

Senin, 29 Desember 2014 - 17:39 WIB
Ini Daftar Panjang Kecelakaan...
Ini Daftar Panjang Kecelakaan Pesawat Airbus A320
A A A
JAKARTA - Hilangnya pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 dengan tujuan Surabaya-Singapura menambah daftar panjang kecelakaan pesawat. Khusus untuk pesawat berjenis Airbus A320 itu ternyata bukan pertama kali sepanjang sejarah dan sudah terjadi dalam 27 tahun terakhir.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Wikipedia, kecelakaan pesawat berjenis Airbus A320 pertama kali terjadi pada 26 Juni 1988.

Kecelakaan pertama dialami Air France kode penerbangan 296. Dengan menggunakan Airbus A320-111, Air France mengalami kecelakaan ketika pertama kali diperkenalkan. Pesawat ini menabrak puncak pohon di luar landasan pacu dalam demonstrasi penerbangan di Bandara Mulhouse-Habsheim, Prancis. Tiga dari 136 orang penumpang dilaporkan tewas.

Kemudian pada 14 Februari 1990. Airbus A320-231 milik Indian Airlines dengan kode penerbangan 605 jatuh di dekat Bandara HAL, Bangalore, India. Sebanyak 88 orang dari 146 penumpang pesawat ini tewas.

Dua tahun berselang, pada 20 Januari 1992, Airbus A320-111 milik Air Inter kode penerbangan 148 menabrak punggung bukit di pegunungan Vosges, Perancis. Kecelakaan ini mengakibatkan kematian 87 penumpang.

Pada 14 September 1993, pesawat Lufthansa dengan kode penerbangan 2904 menggunakan Airbus A320-211 menabrak bukit di ujung landasan Bandara Chopin Warsawa, Polandia. Seluruh penumpang dan kru dinyatakan tewas.

Untuk kawasan Asia Tenggara, kecelakaan pesawat dengan jenis ini pertama kali terjadi di Filipina. Pada 22 Maret 1998, Philippine Airlines kode penerbangan 137 menggunakan pesawat Airbus A320-214. Pesawat ini jatuh di pemukiman penduduk yang berada di sekitar landasan pacu Bandara Bacolod Filipina. Tak satu pun dari penumpang atau kru tewas. Tapi banyak yang menderita luka-luka. Nahas, tiga warga di tempat jatuhnya pesawat tewas.

Selanjutnya, pada 23 Agustus 2000, pesawat Airbus A320-212 milik Gulf Air kode penerbangan 072 jatuh ke Teluk Persia. Sebanyak 143 penumpang dan awak kapal dinyatakan tewas.

Setahun kemudian pada 7 Februari 2001, pesawat Airbus A320-214 yang dimiliki Maskapai Iberia dengan kode penerbangan 1456 jatuh saat mendarat di Bandara Bilbao. Sebanyak 143 penumpang selamat.

Setelah kejadian itu, kecelakaan pesawat Airbus A320 terjadi secara beruntun dari tahun 2005 sampai 2014 dengan rentang waktu satu hingga dua tahun.

Tercatat pada 21 September 2005, Airbus A320-232 milik JetBlue Airways kode penerbangan 292 melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Los Angeles setelah roda pendaratan depan macet. Tidak ada penumpang yang terluka.

Lalu pada 3 Mei 2006, pesawat Airbus A320-211 milik Maskapai Armavia berkode penerbangan 967 jatuh ke Laut Hitam saat bersiap mendarat di Bandara Sochi, Rusia. Semua 113 penumpang dan awak pesawat dinyatakan tewas.

TAM Airlines dengan kode penerbangan 3054 menggunakan pesawat Airbus A320-233 pada tanggal 17 Juli 2007. Pesawat ini tidak bisa dihentikan ketika mendarat di Bandara Internasional Congonhas di Sao Paulo, Brasil. Sebanyak 187 penumpang dan awak tewas. Begitu juga dengan 12 orang di sekitar jatuhnya pesawat bernasib nahas.

Setahun setelahnya pada 30 Mei 2008, TACA Airlines 390 yang menggunakan pesawat Airbus A320-233 jatuh di landasan pacu setelah mendarat di Bandar Udara Internasional Toncontín di Tegucigalpa, Honduras. Kecelakaan terjadi dalam kondisi cuaca buruk. Ada lima korban jiwa ditambah dua orang di tempat jatuhnya pesawat.

Masih di tahun yang sama, pada 27 November 2008, XL Airways Jerman 888T dalam penerbangan uji coba menggunakan pesawat Airbus A320-232 jatuh di lepas pantai Perancis selatan. Pesawat itu disewa oleh XL Airways dan dijadwalkan akan kembali ke Air New Zealand. Semua penumpang dan awak berjumlah tujuh orang dinyatakan tewas.

Dua tahun berselang pada 15 Januari 2009, US Airways 1549 menggunakan pesawat Airbus A320-214 jatuh ke Sungai Hudson tujuh menit setelah lepas landas dari Bandara New York City LaGuardia. Semua 150 penumpang dan lima awak selamat, hanya lima yang luka berat.

Kemudian pada 29 Agustus 2011, Gulf Air 270 menggunakan pesawat Airbus A320-214, tergelincir di landasan pacu saat mendarat di Bandara Cochin, India. Tujuh penumpang mengalami luka-luka.

Pada 20 September 2012, pesawat Syrian Air RB-501 menggunakan Airbus A320-212 bertabrakan di udara dengan helikopter militer. A320 kehilangan setengah stabilizer vertikal tetapi mendarat dengan selamat. Helikopter jatuh dan menewaskan tiga dari penumpangnya.

Setahun kemudian pada 2 Juni 2013, Cebu Pacific 971 menggunakan pesawat Airbus A320-214, terlalu jauh mendarat di landasan pacu Bandara Francisco Bangoy, Filipina. Sebanyak 165 penumpang dinyatakan selamat dan tidak ada yang menderita luka.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7873 seconds (0.1#10.140)