Mesin Pesawat Membeku Terkena Awan Cumulonimbus
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya mengatakan, terjadi pertumbuhan awan cumulonimbus (CB) yang sangat membahayakan, di perairan Kalimantan, Sumatera, dan Belitung.
"Kumpulan awan yang dikatakan berbahaya bagi pesawat ini sudah diinfokan ke seluruh maskapai penerbangan dalam bentuk flight document setiap harinya," katanya, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (29/12/2014).
Ditambahkan dia, dari flight document yang diberikan, maka setiap maskapai bisa membuat flight plan untuk merencanakan lalu lintas yang aman bagi penerbangan mereka.
"Awan cumulonimbus ini sudah jadi rahasia umum bahwa pesawat akan sangat berbahaya jika melewatinya. Biasanya jika ada awan CB, maka mereka akan menghindarinya," terangnya.
Mengenai pertumbuhan awan CB yang sedang aktif saat ini, Andi menerangkan, di sebelah utara Ternate, Filipina, dan Sumbawa, menjadi rute penerbangan yang patut dihindari.
"Kumpulan awan CB yang aktif saat ini, berisi petir dan angin, menyebabkan turbulensi hingga mesin dapat membeku. Setiap harinya, BMKG akan memberikan informasi kecenderungan pertumbuhan awan baik di lokasi keberangkatan pesawat hingga pendaratan," terangnya.
"Kumpulan awan yang dikatakan berbahaya bagi pesawat ini sudah diinfokan ke seluruh maskapai penerbangan dalam bentuk flight document setiap harinya," katanya, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (29/12/2014).
Ditambahkan dia, dari flight document yang diberikan, maka setiap maskapai bisa membuat flight plan untuk merencanakan lalu lintas yang aman bagi penerbangan mereka.
"Awan cumulonimbus ini sudah jadi rahasia umum bahwa pesawat akan sangat berbahaya jika melewatinya. Biasanya jika ada awan CB, maka mereka akan menghindarinya," terangnya.
Mengenai pertumbuhan awan CB yang sedang aktif saat ini, Andi menerangkan, di sebelah utara Ternate, Filipina, dan Sumbawa, menjadi rute penerbangan yang patut dihindari.
"Kumpulan awan CB yang aktif saat ini, berisi petir dan angin, menyebabkan turbulensi hingga mesin dapat membeku. Setiap harinya, BMKG akan memberikan informasi kecenderungan pertumbuhan awan baik di lokasi keberangkatan pesawat hingga pendaratan," terangnya.
(san)