Keselamatan Penumpang Diabaikan

Senin, 29 Desember 2014 - 13:05 WIB
Keselamatan Penumpang Diabaikan
Keselamatan Penumpang Diabaikan
A A A
SIBOLGA - Arus mudik penumpang tujuan Gunungsitoli, Nias, lewat KM Menumbing Raya membeludak, bahkan diduga kelebihan muatan, Sabtu (27/12). Namun, kondisi yang membahayakan keselamatan penumpang ini tidak dipedulikan Kesyahbandaran dan Otoritas Kepelabuhanan (KSOP) Sibolga.

Malah terkesan melemparkan kesalahan pada Perusahaan Angkutan Sungai Danau dan Perairan (ASDP) selaku pemilik kapal. Pantauan KORAN SINDO MEDAN, Sabtu (27/12) sekitar pukul 17.00 WIB, ratusan penumpang yang seyogianya berangkat pada pukul 20.00 WIB, memadati dermaga Pelabuhan Sibolga untuk berangkat ke kampung halaman di Pulau Nias dengan KM Manumbing.

Aksi dorong tak terhindarkan saat anak buah kapal mempersilakan penumpang memasuki kapal. Sejumlah penumpang pemilik tiket gagal masuk lewat pintu kapal yang ditutup karena dianggap sudah memenuhi kapasitas kapal. Namun karena merasa memiliki tiket, para penumpang ini memaksakan diri masuk dengan cara memanjat dinding kapal yang saat itu terlihat mulai bergerak.

Petugas yang ada di sekitar kapal hanya bisa memandang, tanpa berkata apa pun. Petugas Penjagaan, Keselamatan Pelayaran dan Patroli Laut (Gamat) KSOP, Tohong Siregar yang dikonfirmasi saat pemberangkatan kapal itu mengakui, KM Menumbing Raya berangkat dengan kondisi kelebihan muatan.

Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa lantaran kondisi angkutan tidak memadai. “Benar muatan telah melebihi, tapi apa solusi yang mau kami perbuat. Ini menjelang Tahun Baru, sedangkan kapal kurang.” ujarnya.

Tohong mengakui, sebenarnya setengah jam sebelum pemberangkatan atau sekitar pukul 17.30 WIB, dia telah menghubungi nakhoda kapal agar segera menutup pintu sehingga melarangpenambahanbarangdanpenumpang. Namun, penumpang masih banyak karena terlanjur membeli tiket.

Nakhoda kapal pun terpaksa menunda pemberangkatan hingga 30 menit. “Yang patut disalahkan adalah pihak ASDP yang masih menjual tiket meski kondisi kapal penuh. Untuk itu, silakan tanya pihak ASDP kenapa mereka masih juga menjual tiket, padahal kapal sudah penuh,” ujarnya.

Tohong juga mengelak dari tanggung jawab bila terjadi insiden pada kapal KMP Manumbing itu. Menurut dia, penentu layak tidaknya sebuah kapal untuk berangkat adalah nakhoda kapal. Sebabsebelumpemberangkatan, dia selalu meminta nakhoda kapal menandatangani surat pernyataan bertanggung jawab atas dasar kondisi kapal yang baik.

Kepala PT (Persero) ASDP Cabang Sibolga, Endin Juhaendi tidak bisa dikonfirmasi terkait masalah ini. Berulang kali dihubungi wartawan, tetapi telepon selulernya tidak aktif.

Jonny Simatupang
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3887 seconds (0.1#10.140)