RSUD Pirngadi Terapkan Sistem Satu Jam Tuntas
A
A
A
MEDAN - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan menerapkan sistem pelayanan Satu Jam Tuntas.
Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Edwin Effendi mengungkapkan sistem pelayanan ini dimulai dari instalasi gawat darurat (IGD). Dalam pelaksanaannya nanti, setiap tenaga media akan memberikan penjelasan kepada pasien apa tindakan dan upaya yang diperlukan.
Sehingga tak perlu menunggu lama, kurang dari satu jam diharapkan pasien dapat memaklumi dan mengerti tentang pelayanan yang diberikan. “Sistem satu jam tuntas ini, dimulai sejak penerimaan sampai tindakan yang diberikan selanjutnya. Apakah pasien di IGD hanya rawat jalan atau menjalani rawat inap,” ujar Edwin, Minggu (28/12).
Selain itu, penjadwalan tindakan terapi dan status pasien diberikan secara tertulis oleh tenaga medis. Sehingga tidak ada tindakan yang terlalaikan. Agar sistem ini berjalan seperti yang diharapkan, Edwin akan berkeliling ke ruangan perawatan. Dia akan mengawasi dengan ketat sehingga memudahkan pengawasan tindakan yang dilakukan kepada pasien sesuai yang diperlukan.
Selain meningkatkan pelayanan, di ruangan perawatan akan ditempatkan petugas penyuluh yang mengingatkan keluarga pasien dan lainnya tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan. “Sehingga keluarga pasien tidak membuang sampah dan puntung rokok sembarangan karena disediakan tempat sampah. Di rumah sakit tidak boleh ada yang merokok, ada petugas yang akan memberikan penjelasan, ” ucapnya.
Penyuluhan mengenai kebersihan ini, dilakukan setiap hari dengan cara bergantian sesuai shift jaga paramedis. Pelaksanaan kegiatan, kata Edwin, menjadi tanggung jawab kepala ruangan untuk memberdayakan dan memfungsikan petugas di setiap ruangan masing-masing.
Menurutnya, hal itu memang harus dilakukan karena masyarakat harus terus berulang, jangan bosan diingatkan pentingnya menjaga kebersihan untuk kesehatan. Seorang keluarga pasien, Ahmad, 38, menyambut baik langkah yang dilakukan rumah sakit milik Pemko Medan ini. Menurutnya, dengan memberikan penjelasan rinci dan terpadu terkait kondisi pasien kepada keluarga memang harus dilakukan dengan cepat.
“Di rumah sakit negara tetangga kita, hal seperti ini sudah diterapkan sejak lama. Dengan begitu keluarga pasien akan merasa lebih tenang dan tidak bertanyatanya,” tandasnya.
Siti Amelia
Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Edwin Effendi mengungkapkan sistem pelayanan ini dimulai dari instalasi gawat darurat (IGD). Dalam pelaksanaannya nanti, setiap tenaga media akan memberikan penjelasan kepada pasien apa tindakan dan upaya yang diperlukan.
Sehingga tak perlu menunggu lama, kurang dari satu jam diharapkan pasien dapat memaklumi dan mengerti tentang pelayanan yang diberikan. “Sistem satu jam tuntas ini, dimulai sejak penerimaan sampai tindakan yang diberikan selanjutnya. Apakah pasien di IGD hanya rawat jalan atau menjalani rawat inap,” ujar Edwin, Minggu (28/12).
Selain itu, penjadwalan tindakan terapi dan status pasien diberikan secara tertulis oleh tenaga medis. Sehingga tidak ada tindakan yang terlalaikan. Agar sistem ini berjalan seperti yang diharapkan, Edwin akan berkeliling ke ruangan perawatan. Dia akan mengawasi dengan ketat sehingga memudahkan pengawasan tindakan yang dilakukan kepada pasien sesuai yang diperlukan.
Selain meningkatkan pelayanan, di ruangan perawatan akan ditempatkan petugas penyuluh yang mengingatkan keluarga pasien dan lainnya tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan. “Sehingga keluarga pasien tidak membuang sampah dan puntung rokok sembarangan karena disediakan tempat sampah. Di rumah sakit tidak boleh ada yang merokok, ada petugas yang akan memberikan penjelasan, ” ucapnya.
Penyuluhan mengenai kebersihan ini, dilakukan setiap hari dengan cara bergantian sesuai shift jaga paramedis. Pelaksanaan kegiatan, kata Edwin, menjadi tanggung jawab kepala ruangan untuk memberdayakan dan memfungsikan petugas di setiap ruangan masing-masing.
Menurutnya, hal itu memang harus dilakukan karena masyarakat harus terus berulang, jangan bosan diingatkan pentingnya menjaga kebersihan untuk kesehatan. Seorang keluarga pasien, Ahmad, 38, menyambut baik langkah yang dilakukan rumah sakit milik Pemko Medan ini. Menurutnya, dengan memberikan penjelasan rinci dan terpadu terkait kondisi pasien kepada keluarga memang harus dilakukan dengan cepat.
“Di rumah sakit negara tetangga kita, hal seperti ini sudah diterapkan sejak lama. Dengan begitu keluarga pasien akan merasa lebih tenang dan tidak bertanyatanya,” tandasnya.
Siti Amelia
(ftr)