AirAsia Hilang Kontak, DPR Latah Bentuk Panja
A
A
A
JAKARTA - Komisi V DPR berencana membentuk panitia kerja (panja) atas peristiwa hilang kontaknya pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501, Minggu 28 Desember 2014 pagi.
Wakil Ketua Komisi V Yudi Widiana Adia mengatakan, wacana pembentukan panja ini dilakukan jika dalam waktu sepekan pesawat tersebut tak juga ditemukan.
Panja ini dibentuk untuk mengetahui penyebab mengapa pesawat berjenis Airbus A320-200 ini bisa hilang kontak setelah lepas landas dari Surabaya menuju Singapura.
"Kita semua warga Indonesia dan keluarga korban berharap pesawat AirAsia bisa segera ditemukan," katanya melalui pesan singkat, Senin (29/12/2014).
"Namun, jika dalam waktu 7 hari setelah operasi pencarian dan penyelamatan belum juga ditentukan, Komisi V DPR RI dapat membentuk panja," sambungnya.
Nantinya, hasil dari panja ini juga bermanfaat untuk dijadikan rekomendasi pemerintah dalam rangka perbaikan transportasi ke depan khususnya pesawat terbang. "Apa saja yang harus dilakukan pemerintah untuk perbaikan ke depan," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat milik AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 hilang kontak setelah berangkat dari Surabaya menuju Singapura.
Pesawat berjenis Airbus A320-200 itu membawa 155 penumpang dan 7 kru pesawat. Tujuh diantaranya merupakan warga negara asing yakni 1 orang Singapura, 1 orang United Kingdom, 1 orang Malaysia, 3 orang Korea Selatan dan 1 orang Prancis.
Hingga kini Basarnas bersama tim gabungan lainnya terus berupaya mencari keberadaan pesawat dengan nomor registrasi PK-AXC tersebut.
Wakil Ketua Komisi V Yudi Widiana Adia mengatakan, wacana pembentukan panja ini dilakukan jika dalam waktu sepekan pesawat tersebut tak juga ditemukan.
Panja ini dibentuk untuk mengetahui penyebab mengapa pesawat berjenis Airbus A320-200 ini bisa hilang kontak setelah lepas landas dari Surabaya menuju Singapura.
"Kita semua warga Indonesia dan keluarga korban berharap pesawat AirAsia bisa segera ditemukan," katanya melalui pesan singkat, Senin (29/12/2014).
"Namun, jika dalam waktu 7 hari setelah operasi pencarian dan penyelamatan belum juga ditentukan, Komisi V DPR RI dapat membentuk panja," sambungnya.
Nantinya, hasil dari panja ini juga bermanfaat untuk dijadikan rekomendasi pemerintah dalam rangka perbaikan transportasi ke depan khususnya pesawat terbang. "Apa saja yang harus dilakukan pemerintah untuk perbaikan ke depan," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat milik AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 hilang kontak setelah berangkat dari Surabaya menuju Singapura.
Pesawat berjenis Airbus A320-200 itu membawa 155 penumpang dan 7 kru pesawat. Tujuh diantaranya merupakan warga negara asing yakni 1 orang Singapura, 1 orang United Kingdom, 1 orang Malaysia, 3 orang Korea Selatan dan 1 orang Prancis.
Hingga kini Basarnas bersama tim gabungan lainnya terus berupaya mencari keberadaan pesawat dengan nomor registrasi PK-AXC tersebut.
(san)