Rumah Ambruk, Dua Warga Tewas

Senin, 29 Desember 2014 - 12:15 WIB
Rumah Ambruk, Dua Warga...
Rumah Ambruk, Dua Warga Tewas
A A A
BANDUNG BARAT - Dua warga Kampung Babakan Talang, RT 04/09, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, tewas setelah rumah yang mereka tempati ambruk pada Minggu (28/12) dini hari kemarin.

Keduanya adalah Ihat Solihat, 30, dan Rangga Permana. Keduanya tewas dan terkubur reruntuhan rumahnya di dalam su mur sedalam empat meter, setelah rumahnya ambruk. Menurut mertua korban Dadang Sugandi, saat kejadian dia bersama istri Ade Suryati tengah tidur pulas. Tiba-tiba terdengar suara keras, lalu dirinya loncat ke luar kamar untuk memberi tahu agar Suyanto, Ihat, dan anaknya Rangga bangun. “Saat dilihat, mereka sudah tidak ada. Kamar yang di tempati mereka sudah amblas ke bawah,” ucapnya.

Saat sedang kebingungan mencari anggota keluarganya, Dadang mendengar ada suara meminta tolong dari balik reruntuhan. Selanjutnya dia turun dan mendekati asal suara. “Saat ditemukan, yang meminta tolong anak saya Suyanto, dia terkubur hingga bagian dada di dalam sumur,” ujarnya.

Melihat tangan anaknya meminta pertolongan dan masih hidup, dia lalu menariknya dan mengeluarkan dari dalam sumur. Ketika itu reruntuhan bangunan masih terus bergerak menuju sumur. “Setelah usai ditarik keluar, sekitar satu jam kemudian bangunan kembali ambrol dan menutupi seluruh permukaan sumur,” jelasnya.

Salah seorang warga, Dede Sujana mengatakan, saat kejadian dia tengah menonton televisi dan di luar sedang hujan rin tik-rintik. Tiba-tiba dia dikejutkan dengan suara cukup keras. Saat melihat keluar, ternyata rumah yang ditempati dua kepala keluarga (KK) tersebut ambruk. “Saat itu warga langsung datang ke lokasi untuk melakukan pertolongan,” tutur nya.

Bahkan dia sempat menolong korban Suyanto. Saat di temukan, korban sudah tertimbun reruntuhan tapi masih bisa terselamatkan karena terhalang kasur. “Suyanto berada di bawah kasur ketika akan di selamatkan,” urai Dede.

Sementara, Ihat dan Rangga, tidak terselamatkan karena berada di dalam sumur. Keduanya sulit dievakuasi karena posisi kedua korban berada di dalam sumur dan tertimbun barangkal. Proses evakuasi pun tidak bisa menggunakan alat berat. “Selain menggunakan tangan, juga menggunakan sekop dan pacul untuk mencari keberadaan korban,” ucapnya.

Ketika ditemukan, kedua korban sudah tidak bernyawa lagi. Jasad Ihat ditemukan dalam posisi seperti jongkok dan kedua tangannya tengah memeluk jasad Rangga.”Setelah berhasil diangkat, kedua korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan,” ungkap Dede. Seingat Dede, rumah itu pernah ambruk sekitar empat tahun lalu, tapi yang ambruk hanya satu kamar. Disamping itu saat kejadian tidak di temukan korban jiwa.

Menurutnya, posisi bangunan ini yang langsung ke tanah hanya sebagian saja, sedangkan sisanya bangunan berdirinya hanya ditahan kayu karena tanahnya tidak rata dan berada di atas tidak jauh dari aliran sungai Cimata. “Bagian bawah bangunan di manfaatkan untuk kamar mandi dan sumur,” tandas Dede.

Pada evakuasi korban yang lokasi kejadiannya tidak jauh dari Makoramil 0923 Padalarang juga melibatkan anggota TNI. Danramil 0923 Padalarang, Kapten Ayat Priyatna menyatakan, dalam proses evakuasi yang selesai pukul 09.12 WIb, pihaknya menurunkan seluruh anggota koramil yang jumlahnya 30 orang.

Selain dibantu Basarnas, BPBD Kabupaten Bandung Barat, UPT Damkar Kabupaten Bandung Barat serta muspika setempat. Korban sendiri berhasil diangkat dengan menggunakan tali. “Alat berat tidak mungkin masuk karena diameter sumur hanya sekitar satu meter, salah satu cara korban diikat lalu di tarik ke atas,” katanya.

Ayat mengungkapkan, sebelum peristiwa terjadi, keluarga korban sempat ditawari oleh Camat Padalarang untuk meninggalkan rumah tersebut. Pasalnya, kondisi rumah sudah tidak layak karena ditempati oleh enam orang dengan dua kepala keluarga, tapi sebelum itu terealisasi peristiwa rumah ambruk terjadi.

Raden Bagja Mulyana
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8541 seconds (0.1#10.140)