Kecewa dengan Pemkot Lubuklinggau
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Tokoh Masyarakat Petanang Ulu Sahudi mengaku, kecewa dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau, khususnya Dinas Kebersihan dan Perkebunan (DKP).
Pasalnya, Dinas itu terkesan membiarkan banyaknya sampah berserakan di akses jalan menuju kebun warga atau ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Akibat tumpukan sampah tersebut, dirinya dan warga terpaksa menghentikan aktivitas berkebun lantaran bau busuk sampah sangat menyengat terasa.
“Saat saya akan mengonfirmasi masalah sampah itu, saya bertemu dengan dua orang PNS di Kantor DKP. Lalu kedua orang tersebut menyuruh saya mencari langsung kadis diruangannya,” ungkap Sahudi, kemarin. Setelah keruangan yang ditunjuk, kata dia, ternyata salah satu PNS yang ditemui tadi merupakan Kadis DKP.
Padahal, dirinya bersama warga Kelurahan Petanang Ulu datang ingin mempertanyakan masalah sampah yang menumpuk tersebut. “Saya merasa dipermainkan dan kecewa dengan Pemkot Lubuklinggau, khususnya pejabat DKP itu. Padahal, niatnya datang hanya ingin konfirmasi terkait tumpukan sampah. Saya minta wali kota memerhatikan kinerja bawahannya yang tidak mau dikonfirmasi dan dikritik tersebut,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, warga berhak menanyakan pemasalahan yang terjadi. Bukan untuk mempermasalahkan lain nya. Apalagi warga merasakan langsung bau menyengat dari tumpukan sampah yang ada. ”Kami butuh bukti bukan janji,” pungkasnya
Sementara itu, Kepala DKP Lubuklingggau Alha Warizmi membenarkan banyaknya sampah tersebut. Menurutnya, di karenakan alat berat untuk menggeser sampah dari satu tempat ke tempat sedang rusak sehingga sampah tidak bisa di bersihkan dengan cepat. “Kemarin mobil pe ngangkut sampah tidak bisa ma suk karena alat berat menggeser sampah sedang rusak. Tetapi, tumpukan sampah tersebut sudah diangkut,” katanya.
Pihaknya akan tetap berkonsentrasi mengatasi masaah penanganan sampah di masyarakat dengan menyiapkan personel dan peralatan pengangkutan sampah. “Kita harapkan juga masyarakat juga membuang sampah di tempat yang telah di sediakan dan memerhatikan waktu pembuangan sampah yang ada,” ujarnya.
Dia memperkirakan, untuk malam pergantian tahun baru nanti, diprediksi volume sampah bakal meningkat mencapai 30 persen atau sekitar 750 kubik jika dibandingkan hari biasanya, hanya sekitar 600 kubik per hari.
“Kami juga imbau agar pedagang tak membuang sampah sembarangan, biarkan diletakkan di lokasi yang ada, nanti kita yang angkut,” pungkasnya.
Hengky Chandra Agoes
Pasalnya, Dinas itu terkesan membiarkan banyaknya sampah berserakan di akses jalan menuju kebun warga atau ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Akibat tumpukan sampah tersebut, dirinya dan warga terpaksa menghentikan aktivitas berkebun lantaran bau busuk sampah sangat menyengat terasa.
“Saat saya akan mengonfirmasi masalah sampah itu, saya bertemu dengan dua orang PNS di Kantor DKP. Lalu kedua orang tersebut menyuruh saya mencari langsung kadis diruangannya,” ungkap Sahudi, kemarin. Setelah keruangan yang ditunjuk, kata dia, ternyata salah satu PNS yang ditemui tadi merupakan Kadis DKP.
Padahal, dirinya bersama warga Kelurahan Petanang Ulu datang ingin mempertanyakan masalah sampah yang menumpuk tersebut. “Saya merasa dipermainkan dan kecewa dengan Pemkot Lubuklinggau, khususnya pejabat DKP itu. Padahal, niatnya datang hanya ingin konfirmasi terkait tumpukan sampah. Saya minta wali kota memerhatikan kinerja bawahannya yang tidak mau dikonfirmasi dan dikritik tersebut,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, warga berhak menanyakan pemasalahan yang terjadi. Bukan untuk mempermasalahkan lain nya. Apalagi warga merasakan langsung bau menyengat dari tumpukan sampah yang ada. ”Kami butuh bukti bukan janji,” pungkasnya
Sementara itu, Kepala DKP Lubuklingggau Alha Warizmi membenarkan banyaknya sampah tersebut. Menurutnya, di karenakan alat berat untuk menggeser sampah dari satu tempat ke tempat sedang rusak sehingga sampah tidak bisa di bersihkan dengan cepat. “Kemarin mobil pe ngangkut sampah tidak bisa ma suk karena alat berat menggeser sampah sedang rusak. Tetapi, tumpukan sampah tersebut sudah diangkut,” katanya.
Pihaknya akan tetap berkonsentrasi mengatasi masaah penanganan sampah di masyarakat dengan menyiapkan personel dan peralatan pengangkutan sampah. “Kita harapkan juga masyarakat juga membuang sampah di tempat yang telah di sediakan dan memerhatikan waktu pembuangan sampah yang ada,” ujarnya.
Dia memperkirakan, untuk malam pergantian tahun baru nanti, diprediksi volume sampah bakal meningkat mencapai 30 persen atau sekitar 750 kubik jika dibandingkan hari biasanya, hanya sekitar 600 kubik per hari.
“Kami juga imbau agar pedagang tak membuang sampah sembarangan, biarkan diletakkan di lokasi yang ada, nanti kita yang angkut,” pungkasnya.
Hengky Chandra Agoes
(ftr)