Dua Perempuan Jadi Korban Begal di Semarang
A
A
A
SEMARANG - Jelang malam pergantian tahun, kejahatan jalanan di Kota Semarang kembali muncul. Dua perempuan jadi korban begal dalam tempo empat hari terakhir.
Pelakunya berkelompok dan mempersenjatai diri dengan pedang. Mereka merampas barang berharga milik korban.
Jumat (26/12/2014) dini hari sekitar pukul 01.00, Muarofah (33), seorang guru, ditodong pedang saat mempertahankan tas dari komplotan penjambret. Insiden itu terjadi di Jalan Veteran Kota Semarang.
Warga Jalan Menoreh Barat VI Nomor 59, RT 13 RW 01, Gajahmungkur, Semarang itu kehilangan tas berisi dua telepon seluler, dompet, dan uang tunai Rp300 ribu.
"Saya seorang diri naik motor. Tiba-tiba dari belakang empat pria pakai dua motor, memepet saya dan menarik tas yang saya bawa," katanya saat melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang.
Ia sempat berusaha mempertahankan tas hingga terjadi aksi saling tarik. Tapi, perlawanan korban berakhir saat salah satu pelaku menodongkan pedang ke arahnya. Tas korban pun berpindah tangan. "Pelakunya kabur ke arah Jalan Sriwijaya," tambahnya.
Perempuan lain yang jadi korban adalah Ruth Amelia Dewintha (25), warga Lamper Tengah, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.
Motor Honda Beat H 4899 ASG warna hitam yang dikendarainya dirampas tiga pria bersenjata celurit dan pisau ketika melintas di Jalan Kawi Kota Semarang, Selasa (23/12/2014) sekitar pukul 20.30.
"Saya mau pulang dari rumah teman. Biasanya juga lewat sini," kata dia saat melapor polisi.
Ia bercerita, saat berkendara motor sudah merasa diikuti tiga pria berboncengan satu motor. Rasa takutnya ditepis dengan mencoba cuek.
"Ternyata mereka menyalip, menghentikan motor saya. Saya diancam celurit dan pisau, motor dirampas. Saya ditinggal di lokasi," tambahnya.
Kepala Sub Bagian Humas Polrestabes Semarang, Kompol Willer Napitupulu menyebut laporan yang masuk pasti ditindaklanjuti.
Insiden tersebut masih diselidiki petugas Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang.
Pelakunya berkelompok dan mempersenjatai diri dengan pedang. Mereka merampas barang berharga milik korban.
Jumat (26/12/2014) dini hari sekitar pukul 01.00, Muarofah (33), seorang guru, ditodong pedang saat mempertahankan tas dari komplotan penjambret. Insiden itu terjadi di Jalan Veteran Kota Semarang.
Warga Jalan Menoreh Barat VI Nomor 59, RT 13 RW 01, Gajahmungkur, Semarang itu kehilangan tas berisi dua telepon seluler, dompet, dan uang tunai Rp300 ribu.
"Saya seorang diri naik motor. Tiba-tiba dari belakang empat pria pakai dua motor, memepet saya dan menarik tas yang saya bawa," katanya saat melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang.
Ia sempat berusaha mempertahankan tas hingga terjadi aksi saling tarik. Tapi, perlawanan korban berakhir saat salah satu pelaku menodongkan pedang ke arahnya. Tas korban pun berpindah tangan. "Pelakunya kabur ke arah Jalan Sriwijaya," tambahnya.
Perempuan lain yang jadi korban adalah Ruth Amelia Dewintha (25), warga Lamper Tengah, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.
Motor Honda Beat H 4899 ASG warna hitam yang dikendarainya dirampas tiga pria bersenjata celurit dan pisau ketika melintas di Jalan Kawi Kota Semarang, Selasa (23/12/2014) sekitar pukul 20.30.
"Saya mau pulang dari rumah teman. Biasanya juga lewat sini," kata dia saat melapor polisi.
Ia bercerita, saat berkendara motor sudah merasa diikuti tiga pria berboncengan satu motor. Rasa takutnya ditepis dengan mencoba cuek.
"Ternyata mereka menyalip, menghentikan motor saya. Saya diancam celurit dan pisau, motor dirampas. Saya ditinggal di lokasi," tambahnya.
Kepala Sub Bagian Humas Polrestabes Semarang, Kompol Willer Napitupulu menyebut laporan yang masuk pasti ditindaklanjuti.
Insiden tersebut masih diselidiki petugas Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang.
(zik)